2. Bridge
Sebelum turun di Asian Games 2018, Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (PB GABSI) optimistis mampu menggapai dua medali emas yang ditargetkan pemerintah.
Eka Wahyu Kasih, selaku Ketua Umum PB GABSI, yakin dari enam nomor yang dipertadingkan, Indonesia berpeluang menggondol medali emas.
"Semua nomor memiliki peluang yang sama untuk raih medali emas. Jadi saya tak bisa katakan dari nomor mana yang meraih medali emas. Jadi bisa saja ada kejutan," ungkap Eka beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Penutupan Asian Games Akses ke GBK Ditutup, Perhatikan Rutenya
Namun nyatanya capaian kontingen bridge Indonesia di Asian Games 2018 meleset. Dari enam nomor yang dipertadingkan, tak satu pun yang berhasil meraih medali emas.
Total, tim bridge Indonesia hanya meraih empat medali perunggu, melalui nomor Men's Pair (Henky Lasut dan Freddy Eddy Manopo), Mixed Pair (Lusje Olha Bojoh dan Taufik Gautama Asby), Mixed Team (Lusje Olha Bojoh, Taufik Gautama Asby, Julita Grace Joice Tueje, Marcella Elvitta Chyntia Lasut, Robert Parasian, dan Bill Roland George Mondigir),
Serta dari nomor Super Mixed Team (Bambang Hartono, Bert Toar Polii, Frenky Steven Karwur, Jemmy Boyke Bojoh, Rury Andhani, dan Conny Eufke Sumampouw).
3. Bulutangkis
Menjadi tulang punggung Indonesia di setiap perhelatan multievent olahraga, bulutangkis di target dua medali emas di Asian Games 2018. Hasil itu memang terwujud secara kuantitas, namun meleset secara sektor yang ditargetkan.
Baca Juga: Penutupan Asian Games, 9.422 Polisi Berjaga-jaga di Sekitaran GBK
Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) menargetkan medali emas dapat dihasilkan dari sektor ganda putra dan ganda campuran, melalui pasangan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Namun, Tontowi/Liliyana gagal mengemban tugas, dan harus puas meraih perunggu.