Suara.com - Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Erick Thohir mengatakan, cabang olahraga pencak silat butuh proses panjang untuk dapat dipertandingkan di Olimpiade.
Erick Thohir pun memprediksi seni bela diri asli Indonesia ini baru bisa dipertandingkan bila Indonesia jadi tuan rumah Olimpiade 2032. Itu pun hanya pertandingan ekshibisi
"Pencak silat tak mungkin menjadi olahraga ekshibisi pada Olimpiade Tokyo 2020 karena butuh proses. Jika Indonesia mampu menjadi tuan rumah Olimpiade 2032, pencak silat berpeluang sebagai cabang eksibisi," kata Erick Thohir, dalam jumpa pers di Pusat Layanan Media (MPC) Asian Games 2018 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Sabtu (1/9).
Baca Juga: H+14 Klasemen Sementara Perolehan Medali Asian Games 2018
Langkah pencak silat agar tampil dalam salah satu cabang olahraga Olimpiade, menurut Erick Thohir, harus mendapatkan dukungan semua pihak. Seperti pemerintah dan pengurus cabang olahraga untuk melakukan pendekatan ke semua pihak internasional.
"Pencak silat sebagai cabang olahraga Olimpiade tidak mungkin hanya diikuti 10 negara," katanya.
Terkait dominasi Indonesia dalam pencak silat Asian Games ke-18, Erick mengatakan, dominasi satu kontingen negara peserta terhadap salah satu cabang olahraga dalam kejuaraan internasional merupakan hal yang lazim.
"Ada suatu negara yang diunggulkan pada cabang olahraga tertentu, tapi mereka justru kalah pada cabang itu. Itu menjadi dinamika dalam olahraga," kata Erick yang juga menjadi Ketua Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC).
Erick mencontohkan cabang olahraga selancar air, papan selancar roda (skateboard), karate, bisbol, dan panjat tebing, menjadi cabang-cabang olahraga dalam Olimpiade Tokyo 2020 juga membutuhkan proses panjang sebelumnya.
Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi akan mengusahakan agar cabang pencak silat dipertandingkan pada Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang.