Suara.com - Atlet dayung putri Indonesia, Riska Andriyani, yang sebenarnya diandalkan meraih emas, akhirnya hanya mampu mendapatkan medali perak kelas kano tunggal (Canoe Single/C1) putri 200 meter Asian Games 2018.
Dalam final nomor sprint kelas kano tunggal putri 200 meter di arena dayung Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, Sabtu (1/9/2018), pedayung Indonesia ini bersaing ketat dengan pedayung Cina, Mengya Sun, yang akhirnya meraih emas.
Riska akhirnya menempati urutan kedua, setelah melintasi garis finis dengan catatan waktu 49,086 detik. Sedangkan atlet Cina yang berada di urutan pertama berhasil membukukan catatan waktu 49,070 detik.
Sementara itu di urutan ketiga atau peraih medali perunggu adalah pedayung asal Uzbekistan, Dinoza Rakhmatova, dengan catatan waktu 49,282 detik.
Di bagian lain, pada final kelas kayak tunggal (Kayak Single/K1) 200 meter putri, atlet Infonesia Stevani Maysche Ibo tidak berhasil memperoleh medali. Begitu juga di final kelas K1 200 meter putra yang diikuti Sutrisno, serta kelas kano ganda (Canoe Double/C2) 200 meter putra yang diikuti pasangan Anwar Tarra dan Marjuki.
Sebagaimana diberitakan Antara, Riska sendiri, seusai upacara pengalungan medali, mengatakan cukup puas dengan hasil yang sudah diraihnya tersebut.
"Saya sudah berjuang keras melakukan persiapan untuk meraih emas, namun harus diakui keunggulan atlet Cina (itu)," ujar Riska Andriyani, pedayung putri Indonesia itu.