Suara.com - Penampilan tim basket putri Indonesia menuai kritik tajam setelah hanya mampu mencatatkan dua kemenangan dari tujuh laga yang dimainkan di Asian Games 2018. Hasil itu membuat Arif Gunarto, selaku pelatih, menjadi sorotan.
Bukan hanya karena hasil minor, namun keputusannya menyingkirkan para pemain senior dan lebih memilih penggawa muda di Asian Games 2018, dinilai kurang tepat.
Tercatat, Arif hanya membawa tiga pebasket senior dengan umur di atas 25 tahun, yakni Ivonne Febriani Sinatra (26 tahun), Nathasa Debby Christaline (25 tahun), dan Gabriel Sophia (27 tahun). Sedangkan sembilan penggawa lainnya, memiliki usia yang terbilang cukup muda.
Baca Juga: Asian Games : Bonus Rp 1,5 Miliar, Wewey Wita Ingin Buka Restoran
Usai laga perebutan posisi 7-8 menghadapi Mongolia, Arif pun angkat bicara terkait keputusannya itu.
Menurutnya, para pemain muda memang harus diberikan kesempataan saat ini, agar regenerasi tim basket putri Indonesia bisa terus terjaga dengan baik.
"Pembina bilang pelatih salah karena tak milih pemain senior. Saya lakukan ini untuk ke depannya. Basket Indonesia, khususnya yang putri, mau dibawa kemana nanti," kata Arif usai pertandingan di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (31/8/2018).
"Kalau basket putra kita sumber daya manusianya banyak. Tapi kalau putri, jika kita bergantung terus pada pemain senior, itu tak akan bisa. Harus ada regenerasi," imbuhnya.
Seperti diketahui, Asian Games 2018 menjadi debut pertama tim basket putri Indonesia di turnamen level Asia, sejak terakhir kali ikut serta pada Kejuaraan Basket Asia 2013 di Bangkok, Thailand.
Posisi ketujuh di Asian Games 2018 dinilai Arif sudah cukup baik bagi tim basket putri Indonesia yang dinilai minim pengalaman.