Suara.com - Tim nasional (Timnas) basket putri Indonesia berhasil menutup laga terakhir di Asian Games 2018 dengan kemenangan. Mereka berhasil menempati peringkat ke-tujuh usai menekuk Mongolia 82 - 66, di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (31/08/2018).
Pelatih Arif Gunarto mengaku bangga dengan hasil yang diraih anak asuhnya. Instruksi yang diberikannya sejak awal laga, dinilainya mampu dengan baik dieksekusi Natasha Debby Christaline dan kawan-kawan.
"Kami fokus ke sektor pertahanan, dan ternyata anak-anak mendengarkan instruksi itu. Dengan fokus pertahanan, serangannya akan mengikuti sendiri," kata Arif Gunarto di Mixed Zone Istora Senayan, Jakarta, Jumat (31/08/2018).
Bermain di depan pendukung sendiri, Srikandi Merah - Putih langsung menggebrak di awal-awal kuarter pertama. Mereka berhasil mencetak 8 poin berturut-turut melalui aksi-aksi Priscilla Annabel Karen dan Henny Sutjiono.
Baca Juga: Mahar Politik Sandiaga Dihentikan, Andi Arief: Bawaslu Pemalas
Permainan menekan yang diperagakan anak asuh Arif Gunarto terbukti ampuh. Tim basket putri Mongolia terus tertekan. Indonesia pun unggul jauh 14 - 6 di kuarter pertama.
Memasuki kuarter kedua, permainan masih dipegang oleh Adelaide Callista Wongsohardjo dan kolega. Terbukti, Indonesia mampu menutup kuarter kedua dengan unggul cukup jauh 45 - 22.
Di kuarter ketiga, Mongolia mampu keluar dari tekanan. 22 poin berhasil mereka lesakkan di kuarter ketiga, berbanding 17 poin yang dicetak para pemain Indonesia.
Akan tetapi para Srikandi Merah - Putih terlihat mampu tetap bermain tenang. Kombinasi lemparan dua dan tiga angka dari Gabriel Sophia dan Natasha Debby Christaline mampu memberi tambahan poin hingga menutup kuarter ketiga dengan keunggulan 62 - 44.
Kuarter pamungkas berjalan sengit. Strategi Mongolia sepertinya ingin mengejar perolehan poin Indonesia di dua kuarter terakhir.
Baca Juga: Berikan Bantuan Langsung, d'Masiv Terbang ke Lombok Hari Ini
Indonesia sempat terlihat tertekan dengan rapatnya pertahanan Mongolia. Turn over sering kali terlihat saat Adelaide Callista Wongsohardjo tengah membangun serangan.