Suara.com - Lalu Muhammad Zohri sukses mengukir namanya di pentas Asian Games 2018. Sprinter 18 tahun itu berhasil meraih medali perak di final saat turun bersama tim estafet 4x100m putra Indonesia.
Turun bersama tiga seniornya, Fadlin, Eko Rimbawan dan Bayu Kertanegara, Zohri berhasil mencatatkan waktu 38,77 detik, mengalahkan tim kuat Cina yang harus puas meraih medali perunggu.
Hasil itu sukses menunaikan nazarnya untuk memberikan hasil terbaik bagi masyarakat Lombok, Nusa Tenggara Barat yang belum lama ini diguncang gempa.
"Sebelumnya saya terimakasih atas doa dan dukungan masyarakat Nusa Tenggara Barat dan khsusunya Indonesia. Perasaan saya bangga sekali dan bersyukur karena saya bisa memberikan yang terbaik," kata Lalu Muhammad Zohri di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Kamis (30/8/2018).
Pelari berjuluk "Bocah Ajaib dari Lombok" itu mengaku akan rehat sejenak setelah menunaikan tugasnya di Asian Games 2018. Besok, Jum'at (31/8/2018), Zohri mengatakan akan pulang kampung menemui sanak saudaranya.
"Semoga kedepanya saya bisa lebih berprestasi lagi demi negara tercinta. Rencananya, saya akan pulang ke Lombok besok," ujar Zohri.
Di Asian Games 2018, Lalu Muhammad Zohri turun di dua nomor yakni 100m putra dan estafet 4x100m putra. Jika di nomor estafet 4x100 putra mampu meraih medali perak, di 100m putra Zohri gagal membendung dominasi sprinter Cina, Su Bingtian, yang sukes merengkuh medali emas.