Suara.com - Timnas voli putri Indonesia tak ingin terlalu lama meratapi kekalahan di babak perempat final Asian Games 2018. Pelatih Mohamad Ansori mengaku akan langsung menatap laga perebutan posisi kelima menghadapi Kazakstan.
Seperti diketahui, Srikandi Merah-Putih gagal melangkah ke babak semifinal setelah ditekuk Korea Selatan dengan skor telak 0-3. Itu menjadikan timnas voli putri mengikuti jejak tim putra yang lebih dulu tunbang di perempat final oleh negara yang sama, Korea Selatan.
Menurut Ansori, permainan Berllian Marsheilla dan kolega saat menghadali Korea Selatan, bisa dibilang cukup baik. Karenanya, menghadapi Kazakstan, Ansori sangat yakin Indonesia mampu keluar sebagai pemenang.
"Anak-anak mentalnya luar biasa ya, jadi keberaniannya itu tak menganggap Korea Selatan sebagai tim yang tangguh, mereka anggap Korsel satu level dengan kita," kata Mohamad Ansori di Voli Indoor, Senayan, Jakarta, Rabu (29/8/2018).
"Ya hasil ini cukup bagus karena target kita memang masuk delapan besar. Mudah-mudahan besok (perebutan posisi 5-6) kita bisa ambil kemenangan lawan Kazakstan. Kita harus menang, peluangnya 90% bisa menang," imbuhnya.
Asian Games 2018 merupakan kali pertama Timnas voli putri Indonesia tampil di turnamen level Asia, sejak terakhir kali berpartisipasi pada 1970 silam.
Terlepas dari hasil yang diraih, Aprilia Manganang dkk. dinilai sudah tampil maksimal meski baru saja terbangun dari tidur panjang.
Ansori berharap, hasil ini bisa membuka mata pemerintah untuk lebih memperhatikan perkembangan olahraga voli di Indonesia. Target besar pun dicanangkannya saat nantinya berlaga di SEA Games 2019 Filipina.
"Mudah-mudahan para pengurus mengerti dan melihat bahwa kita harus lebih banyak berkompetisi di luar negeri," kata Ansori.
"Mudah-mudahan pengurus bisa melihat dengan mengikutsertakan tim di kejuaran-kejuaraan besar dunia, kita bakal lebih punya banyak manfaatnya untuk kejuaraan nasional," tukasnya.