Suara.com - Pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, sudah ditunggu bonus besar setelah sukses meraih medali emas di bulutangkis perorangan Asian Games 2018, Selasa (28/8/2018).
Namun, bonus Rp 1,5 miliar yang dijanjikan pemerintah melalui Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), tak menjadi fokus utama Jonatan dalam menggapai prestasi tertinggi.
Peraih medali emas SEA Games 2017 Malaysia itu, mengaku hanya ingin tampil baik di setiap kesempatan. Bonus, kata Jonatan, otomatis akan mengikuti jika hasil yang diraih memuaskan.
"Saya tidak memikirkan bonus, cuma fokus main bagus, hasil kan sudah ada yang menentukan, ya sudah berusaha maksimal aja," kata Jonatan usai laga di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (28/8/2018).
Jonatan mengaku belum merinci secara matang, terkait mengalokasikan bonus medali emas. Namun yang pasti, pebulutangkis 20 tahun itu mengaku akan menyisihkan sebagian rezekinya untuk para korban gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
"Bonusnya ada yang mau ditabung, sebagian lagi dibagi-bagi, untuk tim support yang dari awal sebelum Asian Games sudah banyak membantu saya. Saya juga ingin menyisihkan untuk keluarga dan orang-orang yang membutuhkan seperti korban gempa di Lombok. Saya mau membagi berkat yang Tuhan bagi ke saya," ungkap Jonatan.
Lebih lanjut, Jonatan menilai kemenangan yang diraihnya saat ini tak terlepas dari peran banyak pihak. Menurutnya, bakat dan kerja keras saja tidak cukup, jika tak ditopang dengan dukungan yang maksimal.
"Pastinya saya persembahkan kemenangan saya untuk Tuhan, karena saya sudah dikasih talenta. Juga untuk penonton di Istora dan yang di rumah juga, semua masyarakat Indonesia, keluarga dari papa, mama dan nenek saya mensupport saya dari kecil, serta pelatih dan tim support yang selama persiapan di Asian Games ini luar biasa dukungannya," jelas Jonatan.
Seperti diketahui, Jonatan Christie sukses merebut medali emas usai mengalahkan wakil Taiwan, Chou Tien Chen di babak final bulutangkis perorangan Asian Games 2018.
Bermain di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (28/8/2018), Jonatan keluar sebagai pemenang usai menyudahi perlawanan tunggal putra rangking enam dunia tersebut dalam pertarungan rubber game, dengan skor 21-18, 20-22, dan 21-15.
Kemenangan Jonatan ini sekaligus menghentikan rentetan hasil buruk yang dicatatkan sektor tunggal putra Indonesia di Asian Games.
Terakhir kali tunggal putra Merah-Putih meraih medali emas pesta olahraga terbesar bangsa Asia ini adalah pada 2006 silam di Doha, Qatar, melalui nama Taufik Hidayat.