Suara.com - Petinju putri Indonesia Uswatun Hasanah menorehkan sejarah baru dengan lolos ke semifinal tinju Asian Games Nomor Kelas Ringan (60 kg) setelah mengalahkan juara India, Pavitra, di babak perempatfinal, JIEXPO Kemayoran Jakarta, Selasa (28/8/2018).
Uswatun, petinju belia berusia 20 tahun secara tak terduga bermain penuh percaya diri melawan Pavitra, pemegang medali emas pada Kejuaraan Nasional Tinju India ke-16 di 2015.
Kemenangan Uswatun ini sekaligus memastikan bahwa cabang tinju minimal sudah mendapat perunggu karena telah meloloskan wakilnya ke babak semifinal. Pencapaian semifinal adalah hasil terbaik petinju putri Indonesia sepanjang sejarah Asian Games.
Dalam pertandingan tiga babak itu, Uswatun awalnya tertekan di ronde pertama. Dia kerap kerepotan membendung serangan jab dan pukulan lurus (straight) Pavitra. Sebaliknya pukulan Uswatun kurang terarah dan tidak bertenaga.
Baca Juga: Kesiapan Operasi dan Pemeliharaan MRT Capai 62 Persen
Beberapa kali Pavitra berhasil mencuri poin. Namun keadaan berbalik ketika Huswatun berubah menjadi sangat percaya diri di ronde kedua. Pukulan samping (swing) Uswatun membuat Pavitra harus mejaga jarak untuk memperlebar jangkauan.
Pertahanan ganda (double cover) Huswatun dilanjutkan dengan serangan balik (counter) yang mematikan. Pertandingan semakin memanas di ronde ketiga. Adu pukulan menjadi pemandangan yang membuat penonton menegang hingga akhir ronde.
Usai laga, Uswatun mengungkapkan dirinya memang mengandalkan serangan balik agar bisa membuka pertahanan Pavitra dan melakukan pukulan bersih. "Hal itu sesuai instruksi pelatih," ujarnya.
Kepercayaan diri Uswatun juga melimpah karena ratusan pendukung Indonesia yang hadir di Hall C JIEXPO Kemayoran, tidak henti-hentinya memberikan dukungan.
"Saya kuncinya percaya diri saja," ujar Uswatun yang tahun ini sudah tiga kali berlaga di Kompetisi Internasional yakni India Open, Piala Kapolri di Manado dan Asian Games 2018.
Baca Juga: Pencak Silat Siap Tambah Pundi Medali Emas Indonesia
Dari lima juri di pertandingan itu, tiga juri memenangkan Uswatun, sedangkan sisanya menilai Pavitra unggul. Uswatun mencetak sejarah baru dengan menang 3-2.