Suara.com - Hingga Selasa (28/8/2018) sore, 24 medali emas sudah dikantongi kontingen Indonesia di ajang Asian Games 2018. Dari 24 medali emas yang diraih, delapan diantaranya disumbang cabang pencak silat.
Namun, delapan medali emas yang disumbang pencak silat belumlah final. Karena masih ada delapan partai final yang akan dihelat di TMII, Jakarta Timur, Rabu (29/8/2018).
Di nomor seni, tiga medali emas diperebutkan di nomor tunggal putra, ganda putri dan beregu putri. Sedangkan di nomor tarung, lima medali emas akan diperebutkan lima kelas, yaitu kelas J, F, C tarung putra dan kelas B dan D tarung putri.
Dari delapan partai final, tim pencak silat Indonesia berpeluang menambah enam medali emas. Tiga dari nomor seni dan tiga lainnya dari nomor tarung.
Baca Juga: Parpol Koalisi Bertemu Siapkan Strategi Khusus Menangkan Jokowi
Di nomor tarung putra, Hanifan Yudani Kusumah akan berlaga di kelas C. Di partai puncak Hanif akan berhadapan dengan pesilat Vietnam.
Di nomor tarung putri, dua pesilat Indonesia akan berjuang memperebutkan medali emas. Pipiet Kamelia akan turun di kelas D dan Wewey Wita yang turun di kelas B. Keduanya juga akan berhadapan dengan wakil Vietnam di final.
Menanggapi peluang pencak silat menambah koleksi medali emas, pelatih tim pencak silat Indonesia Abas Akbar mengaku tidak akan mudah. Namun demikian, dengan taktik dan strategi yang tepat, Abas optimistis anak-anak asuhnya akan mendapatkan hasil terbaik.
"Berat, tidak ada yang gampang. Tapi kita siap," kata Abas saat dihubungi Suara.com, Selasa (28/8/2018), di Jakarta.
"Anak-anak sudah siap. Fisik dan mental bagus. Yang penting nanti bagaimana anak-anak menerapkan teknik dan strategi yang sudah disiapkan di pertandingan nanti," sambungnya.
Baca Juga: Metromini dan Kopaja Berkeliaran Saat Asian Games akan Ditilang
"Saya sebagai pelatih hanya bisa memotivasi dan meminta anak-anak mengerahkan usaha terbaik mereka. Soal hasil, Tuhan yang menentukan. Yang terpenting mereka berjuang dengan sungguh-sungguh."