Suara.com - Tiga medali emas kembali diraih para pesilat Indonesia. Tambahan tiga medali emas tersebut diperoleh nomor tarung putra kelas D (60-65 kg) dan kelas B (50-55 kg), serta nomor tarung putri kelas C (55-60 kg).
Di nomor tarung putra, Iqbal Candra Pratama mengalahkan wakil Vietnam Nguyen Ngoc Toan. Dalam partai final yang digelar di Pedepokan Pencak Silat, TMII, Jakarta Timur, Senin (27/8/2018), Iqbal yang tampil dominan menang telak dengan skor 4-1.
Abdul Malik yang turun di kelas B juga sukses menyumbang medali emas. Abdul Malik mengalahkan wakil Malaysia Muhammad Faizul Nasif dengan skor cukup telak 5-0.
Sarah Tria Monita yang turun di kelas C putri juga mengisi pundi emas kontingen Indonesia di Asian Games 2018. Di final, Sarah mengalahkan wakil Laos Nong Oy Vongphakdy dengan skor 5-0.
Baca Juga: Cerita Ahmad Dhani Amankan Mulan Jameela dan Safeea saat Dikepung
Sebelumnya, lima medali emas sudah dipersembahkan cabang pencak silat. Komang Harik Adi Putra yang turun di kelas E (65-70 kg) menumbangkan pesilat andalan Malaysia Mohd Al Jufferi Jamari.
Komang mengikuti jejak sukses Aji Pamungkas yang beberapa jam sebelumnya meraih emas di kelas I (85-90 kg). Aji mengalahkan pesilat Singapura Sheik Alauddin dengan skor telak 5-0.
Tiga medali emas juga disumbang dari nomor seni tunggal putri, ganda putra dan beregu putra.
Dari nomor seni ganda putra, duet Yola Primadona Jampil dan Hendy keluar sebagai yang terbaik. Yola dan Hendy keluar sebagai juara di nomor seni ganda putra setelah mengumpulkan 580 poin. Mengalahkan duet pesilat Vietnam Duc Danh Tran / Hong Quan Le dengan poin 562 yang berhak atas medali perak dan pasangan Thailand Adisak Jenha / Beela Nawae dengan 560 poin yang meraih medali perunggu.
Di nomor seni beregu putra, medali emas disumbang trio Nunu Nugraha, Asep Yuldan Sani dan Anggi Faisal Mubarok. Ketiga pesilat Indonesia itu mengantongi poin tertinggi, 465.
Baca Juga: Bela Timnas Irak, Bintang Bali United Bakal Absen di Pekan ke-21
Sementara medali emas dari nomor seni tunggal putri dipersembahkan Puspa Arumsari.