Rifki Ardiansyah, Prajurit TNI Penyumbang Emas dari Karate

Suwarjono Suara.Com
Senin, 27 Agustus 2018 | 06:02 WIB
Rifki Ardiansyah, Prajurit TNI Penyumbang Emas dari Karate
Karateka Indonesia Rifki Ardiansyah Arrosyiid membentangkan kedua tanganya di atas podium usai penyerahan medali setelah mengalahkan karateka Iran, Amir Mahdi Zadeh pada final karate putra 60kg pada Asian Games 2018 di JCC-Plenary Hall Senayan, Jakarta, Sabtu (25/08). ANTARA FOTO/INASGOC/Yudhi Ginanjar/
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Rifki mendapatkan emas setelah mengalahkan karateka Iran, Amir Mahdi Zadeh pada final karate putra 60kg Asian Games 2018.[ANTARA FOTO/INASGOC]
Rifki mendapatkan emas setelah mengalahkan karateka Iran, Amir Mahdi Zadeh pada final karate putra 60kg Asian Games 2018.[ANTARA FOTO/INASGOC]

Selain tenang, dia juga menilai Rifki sebagai atlet yang cerdas dan berbakat. Terlebih, selama mengikuti kejuaraan karate mulai dari tingkat kadet, junior hingga senior, Rifki tidak terkalahkan.

Usai Asian Games, sang pelatih pun berencana untuk mengikutkan Rifki ke lebih banyak kejuaraan tingkat internasional untuk menambah poin sekaligus meraih peringkat terbaik dalam World Karate Federation (WKF).

Beberapa kejuaraan yang akan diikuti oleh Rifki, diantaranya kompetisi karate Seri A, kejuaraan Shanghai Open pada September 2018 serta Olimpiade Tokyo 2020. Selain itu, dia mengatakan Rifki juga akan diikutsertakan dalam banyak pelatihan atau training dan try out untuk memaksimalkan prestasi yang diraihnya dan memenuhi target juara.

Segudang mimpi Rupanya, mimpi-mimpi Rifki belum berhenti sampai di Asian Games 2018. Dia masih memiliki segudang mimpi lainnya yang ingin diwujudkan seiring dengan waktu yang terus bejalan dan usia yang terus bertambah. Mimpi yang ingin direalisasikan oleh Rifki selanjutnya, yaitu masuk ke dalam peringkat WKF dan mengikuti olimpiade.

Selain mimpi-mimpi untuk menjadi juara, pria yang lahir pada 24 Desember 1997 itu juga memiliki mimpi lainnya, yaitu menunaikan ibadah haji.

"Karena Allah itu nomor satu bagi saya. Allah selalu ada di hati saya dan saya selalu bersyukur untuk semuanya," tutur Rifki.

Oleh karena itu, dengan hadiah bonus Asian Games 2018 berupa uang tunai sejumlah Rp1,5 miliar yang akan diterimanya nanti, dia berencana untuk melaksanakan ibadah haji di tanah suci.

Tidak hanya menjadi juara dunia karate, sejak kecil, Rifki ternyata juga memiliki impian untuk menjadi seorang tentara. Untuk memenuhi impian tersebut, pada 2016, putra pasangan Bapak Surya Kencana dan Ibu Dwi itu memutuskan untuk mengikuti pendidikan Bintara.

Rifki mendapatkan emas setelah mengalahkan karateka Iran, Amir Mahdi Zadeh pada final karate putra 60kg Asian Games 2018.[ANTARA FOTO/INASGOC]
Rifki mendapatkan emas setelah mengalahkan karateka Iran, Amir Mahdi Zadeh pada final karate putra 60kg Asian Games 2018.[ANTARA FOTO/INASGOC]

Saat ini, Rifki sudah berpangkat Sersan Dua (Serda) di Kodam V Brawijaya. Sehari-hari, dia menjabat sebagai Babanmin 2 Pokbanim Jasdam V Brawijaya.

Selama berkarir sebagai Tentara Nasional Indonesia (TNI), dia pernah mengikuti Kejuaraan Nasional Karate Piala Panglima TNI 2017 dan berhasil meraih medali emas pada nomor pertandingan Kumite 55 kilogram. Dalam usahanya mewujudkan mimpi-mimpi tersebut, Rifki mengaku sangat membutuhkan doa dan dukungan yang tiada henti dari kedua orang tua, keluarga besar, teman-teman dan segenap masyarakat Indonesia. Baca juga: Indonesia rebut medali emas kumite putra -60 kilogram. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI