Terbawa Emosi, Eko Hajar Wajah Pesilat Singapura Hingga Berdarah

Syaiful Rachman Suara.Com
Sabtu, 25 Agustus 2018 | 23:05 WIB
Terbawa Emosi, Eko Hajar Wajah Pesilat Singapura Hingga Berdarah
Pesilat Indonesia Eko Febrianto (kanan) menyerang pesilat Singapura Sheik Farhan Sheik Alauddin (kiri) dalam babak perempat final kelas j putra Asian Games 2018 di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Sabtu (25/8). ANTARA FOTO/INASGOC/Melvinas Priananda
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pelatih atlet pencak silat Indonesia, Roni Syaifullah menjelaskan Eko Febrianto mengalami trauma dengan pesilat asal Singapura Sheik Farhan Sheik Alauddin, sehingga menelan kekalahan dalam pertandingan cabang olahraga pencak silat di ajang Asian Games ke-18 Tahun 2018.

Eko Febrianto didiskualifikasi karena melakukan pelanggaran dengan memukul wajah Sheik hingga berdarah sehingga pertandingan di kelas J 90-95kg putra dihentikan di menit 01:15 babak ketiga, di perempat final pertandingan pencak silat, di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Sabtu (25/8/2018). Akibatnya, Eko tidak bisa melaju ke babak semifinal bersama sembilan atlet Indonesia lainnya.

"Eko secara psikis mengalami trauma karena empat kali menelan kekalahan dengan atlet Singapura tersebut," kata Roni.

Menurut dia, Sheik merupakan musuh bebuyutan bagi Eko, sehingga Eko tegang dan tidak rileks saat pertandingan berlangsung.

Baca Juga: Tertahan di Bandara, Neno Warisman : Padahal Tinggal Buka Gerbang

"Ini momok bagi Eko. Secara psikis cukup berat bertemu dengan atlet yang sudah beberapa kali mengalahkannya," tuturnya.

Pesilat Indonesia Eko Febrianto (kiri) menyerang pesilat Singapura Sheik Farhan Sheik Alauddin (kanan) dalam babak perempat final kelas j putra Asian Games 2018 di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Sabtu (25/8). ANTARA FOTO/INASGOC/Melvinas Priananda
Pesilat Indonesia Eko Febrianto (kiri) menyerang pesilat Singapura Sheik Farhan Sheik Alauddin (kanan) dalam babak perempat final kelas j putra Asian Games 2018 di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Sabtu (25/8). ANTARA FOTO/INASGOC/Melvinas Priananda

Menurut dia, insiden pemukulan yang dilayangkan Eko terhadap Sheik di luar skenario dan strategi yang telah dipersiapkan selama latihan.

"Kita harap Eko fight di lapangan, namun fight tidak secara benar dilakukan, malah melakukan pelanggaran," ujarnya menyayangkan.

Dengan adanya permasalahan itu, pihaknya akan melakukan evaluasi secara menyeluruh agar diketahui penyebab pastinya kekalahan tersebut.

Dengan keempat kalinya Eko mengalami kekalahan di kelas berat tersebut, tambah dia, maka perlu ada regenerasi, sehingga ke depan bisa lebih baik lagi.

Baca Juga: Kevin / Marcus Menang Dramatis, Dua ganda Putra ke Perempat Final

Usai pertandingan Eko mengaku sedih tidak memberikan performa terbaiknya dalam pertandingan melawan pesilat Singapura itu.

Eko yang sudah empat kali bertemu dengan Sheik mengaku sempat terpancing emosinya, sehingga teknik-teknik yang dipelajarinya selama ini tidak bisa dilakukan secara maksimal.

"Pasti sedih tidak bisa memberikan yang terbaik di Asian Games," kata Eko.

"Terbawa emosi karena selama empat kali pertandingan dengan Sheik, belum pernah menang," kata Eko kepada Antara.

Ia pun meminta maaf kepada seluruh warga Indonesia tidak bisa memenangkan pertandingan. Dirinya juga meminta maaf kepada Sheik karena terjadinya insiden tersebut.

"Pasti saya akan minta maaf kepada Sheik. Di arena memang sebagai musuh, tapi di luar arena kita harus berteman. Kita harus respect dengan tamu dari luar, apalagi kita sebagai tuan rumah," kata Eko.

Ia berharap pesilat Indonesia lainnya bisa membawa Indonesia juara di cabang olahraga pencak silat ini.

"Saya harap semua teman-teman masuk final. Dari 10 kelas, hanya saya saja yang tidak beruntung," tutur Eko.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI