Suara.com - Pesenam artistik putri andalan Indonesia, Rifda Irfanaluthfi berhasil meraih medali perak saat turun di nomor lantai putri yang berlangsung di JIExpo Hall D, Kemayoran, Jakarta, Jum'at (24/8/2018).
Di laga final, Rifda yang bersaing sengit dengan delapan pesenam dari berbagai negara Asia lainnya, mencatatkan skor 12.750 dan hanya kalah dari wakil Korea Utara, Kim Su Jong yang keluar sebagai juara.
Sementara posisi ketiga berhasil diduduki atlet asal Jepang, Nakaji Shiho yang mencatatkan skor 12,600.
Rifda sangat bersukacita dengan keberhasilannya menduduki peringkat kedua. Menurutnya, ketenangan menjadi kunci utama dalam meraih skor yang cukup membanggakan.
Baca Juga: Isyana Sarasvati Terkejut Dengar Kabar Kehamilan Raisa
"Enjoy, itu saja sih, karena kalau sudah enjoy, semuanya otomatis mengalir, karena mengalirnya itu bisa membuat energi, koreografi, dan semuanya keluar," kata Rifda di JIExpo Hall D, Kemayoran, Jakarta, Jum'at (24/8/2018).
Sementara pelatih senam putri, Eva Butar-Butar, mengatakan bahwa hasil ini bisa diraih tak lepas dari keputusannya meningkatkan kesulitan perihal gerakan dan koreografi Rifda. Itu kata Eva, Rifda bisa menyamai raihan skor para pesaingnya.
"Pertama memang kami naikkan kesulitannya, karena ini kan bertepatan dengan final ya. Para pesaing banyak gerakannya yang tidak masuk, jadi lebih kotor dibandingkan hari pertama. Hal ini menyebabkan poin peringkat 1, 2, 3 kemarin menjadi turun (saat final ini)," kata Eva.
"Karena memang kesulitan gerakan dan koreografi mereka tidak masuk, jadi poinnya turun, dan kita meningkatkan kesulitan, akhirnya jadi imbang."
Rifda menyebut, hadiah dari raihan medali perak ini akan dipergunakannya untuk memberangkatkan haji kedua orang tua dan keluarganya.
Baca Juga: Adritany: Kemenangan Kami Dirampok Wasit
"Kemarin masih kurang uangnya karena buat bangun kosan, buat investasi kalau aku selesai jadi atlet. Jadi aku mau menabung lagi supaya oma, bunda, sama ayah bisa pergi haji," tukas Rifda.
Keberhasilan Rifda meraih medali perak juga seakan menunjukan bahwa cabang olahraga senam Indonesia perlahan-lahan mulai kembali bersinar setelah sekian lama tertidur.
Sebagaimana diketahui, medali perak yang diraih Rifda dan medali perunggu yang dibukukan Agus Prayogo, menjadi raihan medali pertama bagi cabor senam Indonesia, sejak terakhir kali mengikuti Asian Games pada 1986.