Empat Rekannya Ketahuan Sewa PSK, Ini Reaksi Atlet Jepang

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Selasa, 21 Agustus 2018 | 15:08 WIB
Empat Rekannya Ketahuan Sewa PSK, Ini Reaksi Atlet Jepang
Atlet wushu asal Jepang, Hibiki Betto, ditemui di Hall B JIExpo, Kemayoran, Jakarta, usai bertanding di nomor taolu (seni) kelas daoshu dan ganshu putra Asian Games 2018, Selasa (21/8). [Suara.com/Rizki Nurmansyah]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Atlet wushu asal Jepang, Hibiki Betto, angkat bicara terkait kasus empat pebasket Jepang yang ketahuan menyewa jasa pekerja seks komersial (PSK) di perhelatan Asian Games 2018.

Pewushu kelahiran Osaka, Jepang, 19 Januari 1995 tersebut mengaku terkejut dengan kabar yang membuat malu kontingen Jepang.

Baca Juga: Gregoria Bawa Tim Indonesia Unggul 1-0 Atas Jepang

"Saya sangat terkejut dengan kejadian itu. Saya tak mengira itu dilakukan atlet Jepang," ujar Betto ditemui usai bertanding di nomor taolu (seni) kelas daoshu dan gunshu, Selasa (21/8/2018), di Hall B JIExpo, Kemayoran, Jakarta.

"Saya masih terkejut hingga saat ini dengan kabar tersebut," Betto menambahkan, didampingi penerjemah bahasa Jepang.

Kabar empat pebasket Jepang yang kedapatan menyewa jasa PSK dilansir media Jepang, Kyodo News.

Keempatnya diketahui bernama Yuya Nagayoshi (27), Takuya Hashimoto (23), Takuma Sato (23), dan Keita Imamura (22).

Mereka pun telah 'dipecat' dari skuat basket Jepang di Asian Games 2018 dan telah dipulangkan ke negeri asalnya pada, Senin (20/8/2018) pagi.

Empat pebasket tim putra Jepang yang terlibat skandal prostitusi di Asian Games 2018. Searah jarum jam dari kiri atas: Yuya Nagayoshi, Takuya Hashimoto, Keita Imamura, Takuma Sato. [Sumber: Kyodo News].
Empat pebasket tim putra Jepang yang terlibat skandal prostitusi di Asian Games 2018. Searah jarum jam dari kiri atas: Yuya Nagayoshi, Takuya Hashimoto, Keita Imamura, Takuma Sato. [Sumber: Kyodo News].

Insiden ini membuat Ketua Delegasi Jepang di Asian Games 2018, Yasuhiro Yamashita, meminta maaf atas perilaku tak terpuji yang dilakukan atletnya.

"Ini adalah hal terbaru dari rentetan skandal yang mencoreng citra dunia olahraga Jepang dalam beberapa bulan terakhir, saat negara kami bersiap untuk Olimpiade Tokyo 2020 dan Paralympic Games," tutur Yamashita.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI