Suara.com - Semboyan yang bisa dibaca di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta sangat dalam maknanya: Citius, Altius, Fortius. Setiap petarung sejati mesti menjunjung tinggi moto Olimpiade ini. Menjadi yang tercepat, tertinggi, dan terkuat. Mestinya dalam konteks positif. Namun tidak demikian dengan tim Jepang dalam perhelatan Asian Games 2018.
Baru diresmikan dua hari silam (18/08/2018), Komite Olimpiade Jepang telah menghukum empat pemain di tim bola basket putra Asian Games. Mereka menjadi yang tercepat dalam hal dipulangkan.
Dilansir dari Kyodo News, Kepala Delegasi Jepang, Yasuhiro Yamashita menyatakan dalam sebuah konferensi pers di Jakarta bahwa pihaknya telah mencoret empat pebasket putra Jepang dari tim nasional dan memulangkan mereka ke negara sendiri.
Kejadian empat pebasket putra Negeri Matahari Terbit itu bermula usai tanding pada Kamis (16/08/2018), mereka meninggalkan Kampung Atlet Kemayoran dan bersantap di sebuah restoran Jepang yang tidak disebutkan lokasinya. Kemudian mereka mencari calo di jalanan serta minta disediakan pemuas syahwat di sebuah hotel terdekat. Parahnya lagi, keempatnya masih mengenakan kostum seragam tim nasional.
Baca Juga: Cerita Ratusan Warga Kota Hujan Saat Kesulitan Air
"Dan mereka langsung saja beraksi," demikian ungkap Yasuhiro Yamashita.
Di akhir berita yang dilansir Kyodo News, juga diunggah sebuah potret tentang empat lelaki Jepang menggunakan masker penutup hidung dan mulut serta menyeret koper di area keberangkatan internasional bandar udara Soekarno - Hatta (CGK). Diduga keras, inilah keempat atlet basket putra asal Negeri Matahari Terbit itu.