Suara.com - Legenda bulutangkis Indonesia, Hariyanto Arbi menyebut sektor tunggal putra Indonesia harus segera berbenah diri usai gagal total di Kejuaraan Dunia 2018.
Seperti diketahui, tiga wakil tunggal putra Indonesia yang berangkat ke Nanjing, China, yaitu Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie dan Tommy Sugiarto, harus pulang lebih awal pada turnamen yang berlangsung pada 30 Juli hingga 5 Agustus tersebut.
Ketiganya gagal melangkah jauh dan harus terhenti di babak babak kedua. Anthony dikandaskan wakil Jepang, Kenta Tsuneyama dengan skor 21-17, 21-13.
Sementara Tommy Sugiarto juga takluk di babak kedua dari wakil Denmark, Hans-Kristian Solberg Vittinghus, dengan skor 21-14, 21-15. Sedangkan Jonatan Christie yang menjadi unggulan ke-13 secara mengejutkan dipermalukan wakil Malaysia, Daren Liew dua gim langsung dengan skor 12-21, 16-21.
"Dengan hasil yang didapat kemarin, ya mereka perlu latihan lebih keras lagi. Kalau kalah, latihannya harus ditambah lagi. Mereka harus bekerja lebih keras, lebih berjuang," kata Hariyanto Arbi saat ditemui di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat.
Arbi tak menampik bahwa Kejuaraan Dunia adalah turnamen berlevel elit yang diikuti para atlet bulutangkis terbaik di Dunia. Namun, para tunggal putra Indonesia, menurutnya, juga tak boleh hanya diam dan menerima kekalahan. Mereka harus menggembleng dirinya sendiri dan kembali bangkit.
"Memang Kejuaraan Dunia itu turnamen yang ketat. Dari babak awal persaingan sudah ketat. Karena atlet yang ikut itu menempati rangking terbaik," kata juara All England 1993 dan 1994 di sektor tunggal putra tersebut.
"Kalau saya ini melihatnya yang penting dari atletnya. Kalau pelatihnya bagus seperti apapun, kalau anaknya malas ya sama saja," imbuhnya.
Kejuaraan Dunia 2018 bukan turnamen pertama yang membuktikan para tunggal putra Indonesia seperti kehilangan tajinya di pentas dunia.
Sebelumnya, di Indonesia Open 2018, Jonatan Christie juga harus takluk di babak pertama turnamen, sementara rekannya di pelatnas PBSI, Anthony Sinisuka Ginting terhenti di babak kedua.
Hasil lebih baik mampu ditorehkan Tommy Sugiarto, yang menjadi satu-satunya tunggal putra yang bermain di luar naungan PBSI. Tommy berhasil melangkah hingga babak perempat final sebelum dikandaskan wakil Jepang, Kento Momota.
Arbi berharap, di Asian Games 2018 nanti, meski tanpa dibebankan target, para wakil tunggal putra Indonesia mampu menunjukan permainan lebih baik dari Kejuaraan Dunia 2018.
"Intinya mereka harus terus latihan, bertanding, latihan, bertanding, jangan cepat puas," tukasnya.