Ikut Fun Run, Atlet & Legenda Bulutangkis Bantu Donasi Pendidikan

Minggu, 05 Agustus 2018 | 22:11 WIB
Ikut Fun Run, Atlet & Legenda Bulutangkis Bantu Donasi Pendidikan
Pebulutangkis Gloria Emanuelle Widjaja dan legenda bulutangkis Hariyanto Arbi di acara Walk-A-Thon for Generation di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (5/8/2018). [Suara.com / Arief APRIADI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Atlet dan legenda bulutangkis Indonesia turut memeriahkan fun run bertajuk Walk-A-Thon for Generation yang berlangsung di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (5/8/2018).

Selain ikut berlari, para atlet dan legenda bulutangkis yang terdiri dari Tontowi Ahmad, Praveen Jordan, Gloria Emanuelle Widjaja, Melati Daeva Oktavianti, Annisa Saufika, Sigit Budiarto dan Hariyanto Arbi juga turut menyumbangkan donasi pendidikan untuk masyarakat.

Dengan berlari sejauh 5 km dan menyambangi tujuh check point dalam acara yang diselenggarakan blibli.com itu, para atlet dan legenda bulutangkis beserta sekitar 1000 peserta lainnya, masing-masing telah menyumbangkan Rp 350 ribu kepada anak-anak kurang mampu.

Tontowi pun menilai kegiatan olahraga yang digabungkan dengan bentuk charity merupakan hal positif yang harus terus dilaksanakan. Selain melestarikan budaya olahraga, seluruh pelari juga bisa memberikan dampak positif bagi orang lain.

Baca Juga: Gol Telat Makan Konate Gagalkan Kemenangan Persija di Kanjuruhan

"Untuk acara ini sangat have fun, mudah-mudahan bisa menghibur untuk semua peserta. Mudah-mudahan donasi ini bisa bermanfaat dan ada terus setiap tahunnya," kata Tontowi Ahmad.

Sementara itu, Kusumo Martanto selaku CEO Blibli.com menyebut acara Fun Run dan Charty ini merupakan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat.

Nantinya, uang yang terkumpul sekitar Rp 250 juta akan langsung diberikan kepada organisasi nirlaba Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GN OTA), yang memilili konsentrasi untuk memberikan bantuan kepada anak-anak kurang mampu agar bisa menyelesaikan pendidikan minimal 9 tahun.

"Kita merasa tak bisa tambah besar tapi melupakan permasalahan sosial. Kita harus memberikan sesuatu kepada komunitas masyarakat. Kita memang berbisnis, cari profit dan lain lain, tapi kita juga ingin berbagi. Dan pendidikan menurut kami merupakan salah satu faktor penting bagi bangsa ini," kata Kusumo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI