Suara.com - Pasangan ganda campuran Indonesia, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja bertekad ingin segera keluar dari bayang-bayang seniornya di pelatnas, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Seperti diketahui, Owi/Butet—sapaan akrab Tontowi/Liliyana—saat ini masih dianggap sebagai ganda campuran terbaik Tanah Air.
"Kami harus keluar dari bayang-bayang mereka. Ini untuk kebaikan saya dan Hafiz juga kan. Kalau kita hanya berpikir soal Owi/Butet terus yang ada bebannya numpuk lagi, numpuk lagi. Jadi enjoy the game saja," kata Gloria saat ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (26/7/2018).
Baca Juga: Olimpiade 2020: Hormati Atlet Muslim, Jepang Siapkan Mobil Masjid
Hafiz/Gloria saat ini bersiap tampil di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2018. Di ajang ini, Hafiz/Gloria punya peran vital untuk bisa menggantikan peran Owi/Butet yang tidak diikutsertakan.
Alih-alih terbebani dengan status sebagai penerus, pasangan ranking tujuh dunia itu memilih untuk menjadikan momen besar ini sebagai kesempatan menaikkan level permainan.
"Harusnya ini tidak jadi beban buat kami. Ini jadi motivasi tersendiri karena sudah diberi kepercayaan oleh pelatih. Jadi kita harus memaksimalkan kesempatan yang diberikan. Kalau beban Insya Allah tidak," kata Hafiz.
"Positif dulu saja dari berbagai hal, nanti kan pasti ada jalan terbaiknya. Dari situ saya berpikir pasti bisa lah untuk menggantikan. Itu saja sih," Gloria menimpali.
Di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2018, Hafiz/Gloria tak mendapat target apapun dari sang pelatih, Richard Mainaky.
Meski begitu, Hafiz/Gloria bertekad untuk tampil maksimal dan memanfaatkan kesempatan yang ada.
Baca Juga: Owi / Butet Tak Diikutkan ke Kejuaraan Dunia, Ini 3 Pertimbangan PBSI
"Ini kesempatan yang bagus untuk saya dan Gloria. Tinggal bagaimana eksekusinya saja di sana. Mudah-mudahan persiapan kita di sini cukup, harus matang, jadi di sana kita bisa all out," tukas Hafiz.
Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2018 akan berlangsung di Nanjing Olympic Sport Center, Nanjing, Cina, pada 30 Juli hingga 5 Agustus 2018. Di turnamen berlevel Grade-1 itu, Indonesia mengirimkan 17 wakilnya.