Rosida, Sosok Dibalik Kesuksesan Lalu Muhammad Zohri

Rabu, 25 Juli 2018 | 20:08 WIB
Rosida, Sosok Dibalik Kesuksesan Lalu Muhammad Zohri
Lalu Muhammad Zohri, juara dunia atletik nomor lari 100 meter di Kejuaraan Dunia Atletik U-20 Finlandia, tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (17/7). [Antara/Muhammad Iqbal]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - From zero to hero. Itulah sedikit gambaran tentang Lalu Muhammad Zohri yang baru-baru ini menjadi buah bibir di Tanah Air, berkat raihan medali emas yang diraihnya pada Kejuaraan Dunia Atletik U-20 di Finlandia, 11 Juli lalu.

Perjuangan Zohri mengharumkan nama Indonesia di pentas internasional membuatnya mendapat apresiasi banyak pihak. Mulai dari kalangan sipil hingga jajaran eksekutif dan legislatif di pemerintahan Indonesia.

Terbaru, Zohri mendapat hadiah Rp 25 juta dari Komisi X DPR saat Zohri menyambangi Gedung DPR, Senayan, Jakarta, pada Rabu (25/7/2018). Uang tersebut hasil dari patungan kocek pribadi seluruh anggota Komisi X.

Baca Juga: Jika Raih Emas Asian Games 2018, Pemanah Cantik Ini Ingin Rehat

Seperti pada umumnya, dibalik sukses seseorang pasti ada pula campur tangan orang lain. Begitu pula dengan yang terjadi pada diri Zohri, pemuda kelahiran Lombok Utara, Nusa Tenggara Bara (NTB), 1 Juli 2000.

Dibalik kesuksesan Zohri, rupanya ada tangan dingin Rosida (46), guru olahraga SMP Negeri 1 Pamenang Kabupaten Lombok Utara.

Presiden Jokowi bertemu dengan Lalu Muhammad Zohri. (Suara.com/Dwi Bowo Raharjo)
Presiden Jokowi bertemu dengan Lalu Muhammad Zohri. (Suara.com/Dwi Bowo Raharjo)

Menurut Rosida, saat ditemui di kawasan Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Rabu siang, Lalu Muhammad Zohri pada awalnya tak menggemari olahraga atletik, termasuk lari.

Saat masih duduk di bangku SMP Negeri 1 Pamenang, Rosida menyebut Zohri lebih menyukai olahraga sepakbola yang memang jauh lebih populer di Indonesia ketimbang atletik.

Butuh waktu 2,5 tahun bagi guru jebolan Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan IKIP Mataram itu untuk meyakinkan Zohri bahwa dirinya punya potensi besar di olahraga atletik.

Rosida (46), guru olahraga SMP Negeri 1 Pamenang Kabupaten Lombok Utara, NTB, yang menemukan bakat sprinter Indonesia, Lalu Muhammad Zohri, saat ditemui di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (25/7/2018). [Suara.com/Arief Apriadi]
Rosida (46), guru olahraga SMP Negeri 1 Pamenang Kabupaten Lombok Utara, NTB, yang menemukan bakat sprinter Indonesia, Lalu Muhammad Zohri, saat ditemui di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (25/7/2018). [Suara.com/Arief Apriadi]

"Yang jelas saya ingin dia punya prestasi. Saya pernah bilang ke dia, kalau di sepakbola itu sayang bakatmu. Ibaratnya Rp 50 ribu dibagi 21 orang, kalau kamu jadi sprinter, Rp 50 ribu untuk sendiri. Tapi, saat itu dia belum tertarik," kata Rosida menceritakan kenangannya bersama Zohri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI