Suara.com - Mantan atlet sepeda nasional, Nurhayati menilai tiket pertandingan Asian Games 2018 kemahalan. Ia berpendapat Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC) harus membuat pengecualian harga untuk mantan atlet berprestasi.
Menurut peraih medali perunggu Asian Games 1990 Cina itu, INASGOC seharusnya bisa memberi sedikit penghargaan bagi mantan atlet berpestasi. Tak muluk-muluk, Nurhayati hanya minta keringanan harga tiket.
"Mungkin siapa tau untuk mantan atlet apalagi yang berprestasi, bisa mendapat keringanan harga tiket, apalagi Asian Games 2018 ini kan tuan rumahnya kita sendiri, Indonesia," ungkapnya di Pagelaran Keraton Yogyakarta, Kamis (19/7/2018).
Seperti diketahui, Nurhayati yang kini menjadi pelatih sepeda di Yogyakarta ini merupakan ibu dari Liontin Evangelia Setiawan, atlet sepeda PB ISSI yang akan turun di Asian Games 2018.
Baca Juga: Terduga Teroris Abu Jalal Punya Banyak Buku Jihad di Rumahnya
Karenanya, sebagai salah satu suporter setia sang anak, dirinya keberatan jika harus membeli tiket dengan harga pertandingan balap sepeda yang dicanangkan INASGOC.
"Tak usah diskon harga upacara opening dan closing, untuk pertandingan aja. Yang penting kami bisa masuk. Bukan kita tidak mampu bayar tapi saya rasa harus ada penghargaan, itu saja," tukasnya.
Seperti diketahui, INASGOC mematok harga tiket pertandingan dari berbagai cabang olahraga dengan yang termurah yakni Rp 50.000.
Dan jika dirata-rata harga tiket masing-masing pertandingan sekitar Rp 100.000. Harga ini naik pada partai final. Untuk bulutangkis misalnya, tiket final tembus Rp 800.000.
Harga tiket Asian Games 2018 itupun menuai kritik, masyarakat menilai harga yang dipatok terlalu mahal, apalagi ada beberapa cabor yang sebenarnya kurang populer di indonesia, seperti sambo, dayung dan rugby 7's.
Baca Juga: Terjun ke Politik, Ini Misi Nafa Urbach