Suara.com - Anggota Komisi X DPR RI yang membidangi olahraga nasional, Yayuk Basuki, meminta semua pihak untuk tidak berlebihan dalam mengapresiasi sprinter muda Lalu Muhammad Zohri. Hal itu bisa memberikan tekanan kepadanya saat di Asian Games 2018.
Lalu Muhammad Zohri pekan lalu meraih medali emas 100 meter putra International Association Athletics Federation (IAAF) di Tampere, Finlandia. Si Anak Ajaib dari Lombok finis dengan catatan waktu 10,18 detik.
"Rekor yang dia cetak ini adalah spesial. Jangan berlebihan mengapresiasi, karena nanti buat anaknya malah demam panggung, menjadi pressure saat menjadi tuan rumah," kata Yayuk disela Sosialiasi Asian Games ke 18, di Semarang, Rabu (18/7/2018).
Politis dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu menilai, apresiasi berlebihan pada Zohri di usia masih muda ditakutkan menjadi bumerang kontra prestasi. Zohri sendiri masuk dalam skuad atlit Indonesia cabang atletik di gelaran Asian Games ke 18.
"Menjadi beban besar dalam ajang bergengsi tingkat Asia itu, ini yang kita hindari jangan sampai terjadi," ujarnya.
Yayuk ingin Zohri tetap konsentrasi dalam menghadapi Asian Games, bahkan event ini merupakan langkah awal yang bagus untuk melangkah masa depan bagi atlit asal Lombok NTB tersebut.
"Apalagi rekornya 10,18 detik, sudah menggeser rekor Mardi Lestari pada saat Olympiade Seoul. Ini masih bisa ditingkatkan, usia baru 18 tahum, kita bicara jangka panjang karena ada Olimpiode," kata Yayuk.
Yayuk juga yakin, Zohri mampu mencetak prestasi dispesialis lari 100 meter Asian Games ke 18 ini."Dia yang pegang rekor, rekor terakhir oleh Suryo Agung di Asian Games. Saya harap pelatih jeli, dia yang turun di nomor itu," ujarnya.
Semangat Zohri diharapakan memotivasi pada atlit muda lainnya, melihat bagaimana perjuangan dengan segala keterbatasan yang berlaga di luar negeri.
"Zohri itu tampil di luar negeri, tak ada yang menonton bahkan dari kedutaan juga gak ada, apalagi kita nanti disaksikan sebegitu banyak masyarakat kita," tukasnya. (Adam Iyasa)