Gandeng LIMA, IBL Jaring Rookie Potensial Untuk Musim 2018/2019

Rabu, 18 Juli 2018 | 01:15 WIB
Gandeng LIMA, IBL Jaring Rookie Potensial Untuk Musim 2018/2019
Kerjasama IBL dan LIMA yang dihadiri Direktur IBL, Hasan Gozali (tengah) dan CEO Liga Mahasiswa, Ryan Gozali (kiri) di Hotel Santika Premier, Slipi, Jakarta. (Foto: IBL)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indonesia Basketball League (IBL) menjalin kerjasama dengan Liga Mahasiswa (LIMA) untuk menjaring pemain muda potensial atau rookie untuk musim 2018/2019. Itu dilakukan demi meningkatkan kualitas kompetisi.

Rencana kerjasama antara IBL dan LIMA sebenarnya sudah lama dicanangkan. Namun, baru di musim ini hal tersebut bisa terealisasi.

Melalui LIMA, diharapkan IBL nantinya akan lebih mudah mencari para rookie yang kualitasnya mumpuni untuk masuk dalam draft pemain lokal musim ini.

"Dari lima cabang olahraga yang dikompetisikan LIMA, bola basketlah (PERBASI) yang pertama kali bekerjasama dengan kami melakukan draft," kata CEO Liga Mahasiswa, Ryan Gozali dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Selasa (17/7/2018).

Direktur IBL, Hasan Gozali mengatakan para pemain Liga Mahasiswa bisa mendaftar sebagai calon rookie melalui LIMA, tentunya dengan beberapa persyaratan yang harus terpenuhi.

"Syaratnya mereka harus berusia minimal 19 tahun dan paling tidak sudah bermain di LIMA selama dua musim,” kata Direktur IBL, Hasan Gozali dalam jumpa pers di Hotel Santika Premier, Slipi, Jakarta.

Untuk para pemain non Liga Mahasiswa, Hasan mengatakan IBL masih membuka peluang. Para pemain di luar LIMA bisa mendaftar melalui pengurus PERBASI di provinsi masing-masing.

Berbeda dengan pemain LIMA, para pemain non-LIMA harus berusia minimal 21 tahun dan pernah ikut serta dalam minimal dua kompetisi yang digelar PERBASI.

Lanjut Hasan, pendaftaran calon rookie akan dibuka selama satu bulan sejak 17 Juli 2018. Nantinya, 40 rookie terbaik akan ikut dalam draft rookie yang akan digelar pada Oktober bersamaan dengan pengundian draft pemain asing.

"Calon pemain harus bersedia mengikuti combine yang akan diadakan di Jakarta dengan mendapatkan pelatihan dari instruktur FIBA serta beberapa pelatih lokal,” tutur Hasan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI