Tempuh 18.000 Kilometer, Torch Relay Asian Games Dikawal TNI AU

Selasa, 17 Juli 2018 | 17:59 WIB
Tempuh 18.000 Kilometer, Torch Relay Asian Games Dikawal TNI AU
(Dari kiri) Ketua INASGOC, Erick Thohir , Gubernur D.I.Y Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwana X, Kepala Staf TNI AU (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna (kedua dari kanan) serta legenda bulutangkis Indonesia, Susy Susanti (kanan) di Museum Dirgantara, Yogyakarta, Selasa (17/7/2018). (Suara.com/ Arief Apriadi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - TNI Angkatan Udara (AU) akan mengawal proses Torch Relay atau Kirab Obor Asian Games 2018 yang akan berkeliling ke-53 kota Indonesia dengan estimasi jarak 18.000 kilometer.

Sebelumnya, bersama Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC), TNI AU telah menjemput "Api Abadi" langsung dari penyelenggara Asian Games pertama pada 1951, India.

"Kita bersyukur api (dari India) sudah tiba disini (Yogyakarta) dengan aman dan selamat," kata Kepala Staf TNI AU (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna di Museum Dirgantara, Yogyakarta, Selasa (17/7/2018).

"Kami akan terus mengawal kegiatan kirab obor ini, yang setelah Yogyakarta akan melanjutkan perjalanan ke kota Solo, Malang, Bali, Lombok, Sorong, Raja Ampat, Makasar, Banjarmasin, Aceh, Medan, Pekanbaru, Padang, Jambi sampai akhirnya di Jakarta," tutur Yuyu menjelaskan.

Dalam mengawal kegiatan pra-Asian Games 2018 ini, Yuyu mengatakan, TNI AU mengerahkan 16 personil yang dipimpin oleh Marsekal Pertama, Eko Dono.

"Semua sudah kami siapkan dengan baik, dari mulai pesawat maupun pendukung lain seperti personil pengawal, termasuk keamanan," jelas Yuyu.

Sementara itu, kepala tim TNI AU pengawal Torch Relay Asian Games 2018, Marsekal Pertama Eko Dono menyebut timnya yang dibantu pihak INASGOC, bertekad untuk mengawal dan menjaga sebaik mungkin "Api Abadi".

"Semua sudah ada aturan, sudah ada speksifikasi teknis. Yang terpenting kita harus jaga terus proses pembawaan api itu. Kami bertugas menjaga agar api tidak padam," kata Eko.

Lanjut Eko, untuk meminimalisir kesalahan, timnya juga sudah melakukan simulasi terkait penanggulangan masalah-masalah yang mungkin terjadi pada saat berlangsungnya Torch Relay.

"Dari hasil rapat, tim teknis akan menyediakan cadangan lentera. Nanti penggunaan lenteranya tak hanya satu, bisa bergantian. Jadi bila ada kerusakan pada, lentera itu bisa diganti dan api dijamin akan tetap menyala," tukasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI