Suara.com - Manny Pacquiao memperlihatkan penampilan dominan untuk mengejutkan juara bertahan Lucas Matthysse dengan knockout di ronde ketujuh. Kemenangan itu membuat Pacquiao merebut gelar kelas welter WBA di Kuala Lumpur pada Minggu (15/7/2018).
Legenda hidup Filipina berusia 39 tahun itu terlihat fokus dan sibuk sejak awal, dan 15.000 penonton di Axiata Arena berdiri kesenangan ketika ia menganvaskan lawannya yang berasal dari Argentina itu sebanyak tiga kali.
Petinju kidal itu akhirnya menjatuhkan lawannya untuk terakhir kalinya dengan pukulan uppercut, dan kemenangan ini membuat pemilik gelar dunia delapan kelas ini mempertajam rekornya menjadi 60-7-2.
"Saya terkejut. Matthysse adalah lawan yang sangat tangguh," kata Pacquiao saat diwawancara usai pertandingan seperti dilansir Antara. "Saya menjatuhkan dia dan itu adalah bonus untuk bersabar dalam pertarungan, dan bekerja keras saat latihan."
Pacquiao mengatur kecepatan sejak awal pertarungan, mencari-cari peluang untuk mendaratkan pukulan dan bergerak memutari ring ketika ia menjatuhkan Matthysse untuk pertama kalinya di ronde ketiga dengan uppercut, setelah melepaskan kombinasi pukulan yang memaksa petinju Argentina itu bertahan.
Tidak mampu mengatasi gempuran Pacquiao, Matthysse (39-5-1) terlihat ingin melancarkan serangan balasan, namun ia dipaksa berlutut menjelang akhir ronde kelima ketika ia terlihat terguncang akibat hook kanan yang mengenai pelipisnya.
Wasit Kenny Bayless menghentikan pertarungan pada menit kedua detik 43 ronde ketujuh, ketika Matthysse menunduk menyusul pukulan uppercut ganas lainnya, dan membuang pelindung mulutnya ketika dirinya dihitung.
Kemenangan ini, pada pertandingan pertamanya sejak kehilangan gelar kelas welter WBOnya dari petinju Australia Jeff Horn di Brisbane setahun silam, membuat Pacquiao mendapatkan gelar dunia ke-11nya pada karier luar biasa yang telah menjadikan dirinya sebagai pahlawan nasional Filipina.