Suara.com - Pebulutangkis spesialis ganda putri Indonesia, Nitya Krishinda Maheswari harus kembali masuk ruang operasi usai mengalami cedera parah saat berlaga di perempat final Thailand Open 2018.
Menghadapi kompatriotnya sendiri, Greysia Polii / Apriyani Rahayu, Nitya yang berpasangan dengan Ni Ketut Mahadewi Istriani harus menyerah saat gim pertama menunjukan skor 12-4 untuk keunggulan Greysia / Apriyani.
Usai mendapatkan pemeriksaan dokter di Jakarta, Kepala Pelatih Ganda Putri PBSI, Eng Hian menyebut Nitya mengalami kerusakan pada otot achilles kirinya.
Hal itu di akui Eng Hian cukup mengejutkan sebab cidera yang didapat Nitya tak terjadi saat sang pemain melakukan gerakan cepat atau eksplosif.
"Kejadiannya tidak terduga karena dia tidak sedang melakukan gerakan yang eksplosif, awalnya saya berpikir engkelnya hanya keseleo. Ternyata hasil laporan pemeriksaan dari Jakarta, ada otot yang 75% putus, achilles sebelah kiri," jelas Eng Hian dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com.
Cidera tersebut bukanlah yang pertama bagi Nitya. Sebelumnya, pada 2016 silam, peraih medali emas Asian Games 2014 bersama Greysia Polii itu harus menjalani operasi untuk mengatasi cidera pada lutut kanan yang telah dideritanya sejak 2010.
Cidera itu jugalah yang harus membuatnya berpisah dengan Greysia Polii. Sebelum berpasangan dengan Ni Ketut Mahadewi Istriani, Nitya terlebih dahulu dipasangkan dengan Yulfira Barkah pada 2017 silam di turnamen USM Flypower Indonesia International.
Eng Hian mengaku belum bisa memastikan kapan Nitya bisa kembali bermain. Dirinya hanya berharap pebulutangkis 29 tahun itu bisa pulih secepat mungkin.
"Mengenai berapa lama pemulihannya, masih belum dapat informasi dari tim dokter. Mudah-mudahan proses penyembuhannya tidak lama," kata Eng Hian.