Tunggal Putra 'Terpuruk' di Indonesia Open, Arbi: Butuh Waktu

Selasa, 10 Juli 2018 | 19:55 WIB
Tunggal Putra 'Terpuruk' di Indonesia Open, Arbi: Butuh Waktu
Pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie. [Humas PBSI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Legenda bulutangkis Indonesia, Hariyanto Arbi menganggap tunggal putra Indonesia masih membutuhkan waktu untuk meraih prestasi tertinggi dikancah bulutangkis internasional, termasuk Indonesia Open.

Seperti diketahui, para wakil tunggal putra Indonesia mengalami nasib 'tragis' saat bertanding di Indonesia Open 2018.

Bermain di hadapan pendukung sendiri di Istora Senayan, Jakarta, para Arjuna Indonesia gagal bersinar.

Baca Juga: Usai Indonesia Open, The Minions & Owi / Butet Bidik Asian Games

"Untuk tunggal putra kita, saya rasa masih butuh waktu lah. Karena (mereka) masih usia muda juga," kata Hariyanto Arbi saat dihubungi, Selasa (10/7/2018).

Tiga wakil tunggal putra Indonesia, yakni Tommy Sugiarto, Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie tak mampu melaju jauh dalam turnamen bulutangkis paling bergengsi se-Tanah Air tersebut.

Pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Tommy Sugiarto. [Humas PBSI]
Pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Tommy Sugiarto. [Humas PBSI]

Lebih parahnya, dua tunggal putra dari PBSI, yakni Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting, lebih dulu tersingkir dibandingkan Tommy Sugiarto yang berpartisipasi atas nama sponsor sendiri.

Kegagalan ini, menurut Arbi, harus dijadikan modal penting dan cerminan bahwa generasi tunggal putra saat ini harus lebih giat berlatih dan bekerja keras, disamping para pengurus dan pelatih pun harus benar-benar mendukung kiprah mereka.

Pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, gagal sumbang poin setelah kalah dari Chen Long (Cina), 20-22 dan 16-21, dalam semifinal Piala Thomas 2018, Jumat (25/5). [Humas PBSI]
Pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, gagal sumbang poin setelah kalah dari Chen Long (Cina), 20-22 dan 16-21, dalam semifinal Piala Thomas 2018, Jumat (25/5). [Humas PBSI]

"Memang pelatih menentukan (penampilan pemain). Tapi, tidak bisa seluruh kegagalan dilimpahkan ke pelatih. Atletnya juga harus terlibat dalam menentukan (prestasi)," ujar peraih All England 1993 dan 1994.

"Pengalaman, latihannya juga meski harus ditingkatkan lagi. Dengan pencapaian yang hanya sampai segitu saja, pasti harus ada yang diperbaiki," tukasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI