Suara.com - Gagal sudah upaya Lewis Hamilton (Mercedes) untuk menyandingkan kemenangannya dengan kesuksesan tim sepakbola Inggris maju ke perempat final dalam Piala Dunia di Rusia. Ambisi pribadinya adalah menang di rumah sendiri, F1 GP Inggris 2018. Bila kemarin terjadi, hal ini akan membuatnya mencetak rekor enam kali menang di Sirkuit Silverstone. Impresi Hamilton : kalah di rumah sendiri itu sedihnya.
Sementara soal bola, para penggemar olah raga di Negeri Elizabeth II saat ini tengah dilanda demam Piala Dunia 2018. Sehingga alangkah bangganya bagi Hamilton bila ia bisa mencetak prestasi podium teratas bagi negara tercinta. Menang di rumah sendiri, berbarengan dengan tim bola. Semenarik saat ia meraih pole position, sehari sebelum balapan berlangsung (07/07/2018), yang ia tuangkan lewat ekspresi melompat tinggi-tinggi. Jadi sangat bisa dimengerti, impresi Hamilton : kalah di rumah sendiri itu sedihnya.
Karenanya tak heran, saat konferensi pers usai gelaran, duduk di sebelah dua driver Ferrari, Sebastian Vettel dan Kimi Raikkonen, suaranya sedikit tergetar karena emosi.
Kilas balik saat Christmas tree memberikan lampu hijau pada Minggu kemarin (08/07/2018), Hamilton dikepung dua jet darat Ferrari. Raikkonen menyundul bagian buritan yang diganjar stewart dengan penalti 10 detik untuk race, ditambah pengurangan 2 poin atas lisensi balapnya.
Baca Juga: Bawa Bendera Israel ke PD 2018 Rusia, 2 Orang Ini Dikejar Massa
Hamilton menyatakan, kejadian di lapangan memang terkadang tak diduga, dan peristiwa “pengepungan” ini mungkin saja bagian dari strategi Raikkonen – Vettel. Ia sendiri menyebut tak bisa menjalankan strateginya bersama rekan setim, Valtteri Bottas.
“Saya tentu tidak bisa melihat apa yang terjadi di balik buritan sendiri, namun itulah bagian dari balap,” tutur lajang berdarah paduan Karibia dan Inggris ini.
Lantas disambungnya, “Dan pemberian penalti atas Kimi sebesar 10 detik ditambah 2 poin driver license juga tidak mengganggu kompetisi yang tengah berlangsung.”
Meski demikian, dalam cuitan pribadinya di media sosial, Hamilton menghibur hati dengan cara sangat Inggris. Yaitu menuliskan kata, “Terima kasih atas segala dukungan penggemar. Saya sudah mengangkat dagu kembali, terus maju menuju balap mendatang.”
Sedangkan Raikkonen, dalam jumpa pers menyesalkan mengapa jurnalis seperti menyalahkan bahwa kondisi Hamilton saat diapit dua driver Ferrari adalah sebuah kesengajaan.
Baca Juga: Juara Indonesia Open di Istora, Liliyana: Senang Sekaligus Sedih
Padahal, ujarnya, “Namanya juga balapan. Sudah berapa kali para pilot jet darat bersenggolan, dan itu bukan strategi. Apalagi kesengajaan.”
Sebagai tim, pihak Mercedes menyatakan, mereka sudah move on dari kejadian itu. Bahkan dalam cuitan Twitter menuliskan, “Kami sudah siap ke sirkuit di rumah sendiri, F1 GP Jerman 2018.”
Memang benar adanya, Mercedes adalah produsen otomotif asal Negeri De Panzer. Dan di sisi lain, sampai saat ini, Hamilton menjadi satu-satunya driver zaman now yang mengantongi lima kali kemenangan di Sirkuit Silverstone (2008, 2014, 2015, 2016, 2017), setara banyaknya dengan lima kemenangan yang dikantongi dua pilot jet darat zaman old, Jim Clark (Skotlandia) dan Alain Prost (Perancis).
Sehingga, tolong lupakan Impresi Hamilton : kalah di rumah sendiri itu sedihnya.