Raih Prestasi Terbaik Sejak 2008, Istora Tak Lagi Angker

Minggu, 08 Juli 2018 | 21:14 WIB
Raih Prestasi Terbaik Sejak 2008, Istora Tak Lagi Angker
Pasangan ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo / Marcus Fernaldi Gideon meraih gelar perdana di Indonesia Open 2018 di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (08/07/2018) [Suara.com/Arief Apriyadi].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dua wakil Indonesia yang melaju ke babak final Indonesia Open 2018 berhasil menjadi juara usai mengalahkan lawan masing-masing di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (08/07/2018). Para pebulutangkis Indonesia raih prestasi terbaik sejak 2008, Istora tak lagi angker.

Kevin Sanjaya Sukamuljo / Marcus Fernaldi Gideon yang menjadi wakil Indonesia di sektor ganda putra berhasil meraih gelar ganda putra Indonesia Open perdana mereka usai menekuk wakil Jepang unggulan ke-tujuh dalam turnamen, Takuto Inoue / Yuki Kaneko dua gim langsung , dengan skor 21-13, 21-16. Ini sebuah bukti, bahwa para pebulutangkis Indonesia raih prestasi terbaik sejak 2008, Istora tak lagi angker.

Sementara dari sektor ganda campuran, pasangan Tontowi Ahmad / Liliyana Natsir sukses mempertahankan gelar Indonesia Open usai mengalahkan pasangan asal Malaysia, Chan Peng Soon / Goh Liu Ying, dengan skor, 21-17, 21-8. 

Raihan dua gelar juara di Indonesia Open 2018 mengulangi prestasi serupa yang dicatatkan Indonesia pada 2008 silam. Saat itu, Indonesia sukses merengkuh double winner melalui Sony Dwi Kuncoro di sektor tunggal putra dan Vita Marissa / Liliyana Natsir dari sektor ganda putri.

Baca Juga: Cantiknya Kekasih Harry Maguire, Senyumnya Bikin Meleleh

"Saya bersyukur kepada Tuhan, akhirnya setelah sekian lama bermain di Istora Senayan, saya diberi kesehatan dan kesempatan untuk mencicipi gelar juara," kata Tontowi Ahmad usai laga di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (08/07/2018).

Sementara Liliyana atau biasa disapa Butet menimpali, "Saya senang bisa memberi gelar juara lagi, mitos Istora Senayan angker (untuk wakil Indonesia) sudah tak bisa dibahas lagi. Kami sudah membayarnya lunas." 

Sementara di kesempatan berbeda, bagi Kevin / Marcus, perolehan gelar Indonesia Open pertama kali terasa sangat spesial karena mampu mengangkat mental mereka kembali, yang sempat menurun saat kandas di Malaysia Open 2018.

"Senang banget bisa juara di sini (Istora Senayan). Minggu lalu, kami kalah di Malaysia (Open 2018). Jadi menang di sini rasanya luar biasa," kata Marcus menilai kemenangannya di Indonesia Open 2018.

Tercatat, setelah Sony dan Vita / Liliyana merengkuh gelar Indonesia Open pada 2008, Istora Senayan sebagai venue pertandingan menjadi angker bagi wakil-wakil Indonesia.

Baca Juga: Neymar: Piala Dunia 2018 Momen Menyedihkan dalam Karier Saya!

Dari 2009 hingga 2017, hanya ada tiga wakil Indonesia yang mampu menunjukkan prestasi tertinggi di turnamen bulutangkis paling bergengsi di Tanah Air, yakni Simon Santoso (tunggal putra, 2012), Hendra Setiawan / Mohammad Ahsan (ganda putra, 2013), dan Tontowi Ahmad / Liliyana Natsir (ganda campuran, 2017).

Hasil ini tentunya sangat membanggakan bagi Indonesia. Selain membuktikan bahwa wakil-wakil Indonesia masih bertaji di kancah dunia, ini juga menjadi modal besar untuk menghadapi Asian Games 2018 yang kurang dari dua bulan lagi akan bergulir.

Inilah sebuah bukti, para pebulutangkis Indonesia raih prestasi terbaik sejak 2008, Istora tak lagi angker.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI