Suara.com - Pebulutangkis putri spesialis ganda campuran Indonesia Liliyana Natsir, menyebut atmosfir pertandingan bulutangkis di Istora Senayan, Jakarta, tak bisa disamai negara manapun. Karena itu dirinya hanya ingin memberikan yang terbaik untuk Indonesia dan para pendukungnya di sisa-sisa karirnya saat ini.
Seperti diketahui, Liliyana memutuskan gantung raket di penghujung 2018, otomatis ini akan menjadi turnamen Indonesia Open terakhirnya.
"Saat ini yang terpenting buat saya adalah berusaha semaksimal mungkin dan menikmati suasana (pertandingan) seperti ini di Indonesia, karena di negara lain tak ada yang seperti ini (meriah)," kata Liliyana Natsir di Istora Senayan, Jakarta Pusat.
Bersama Tontowi Ahmad, Liliyana berhasil mencapai babak perempat final di turnamen bulutangkis palinh bergengsi se-Indonesia itu.
Pasangan peraih medali emas Olimpiade 2016 Rio akan menghadapi unggulan kelima turnamen asal Cina, Zhang Nan / Li Yinhui hari ini, Jum'at (6/7/2018) siang.
Menghadapi lawan sulit, juara bertahan Indonesia Open 2017 itu berharap keriuhan pendukung Tanah Air bisa memacu semangat dirinya dan Owi --sapaan akrab Tontowi Ahmad-- untuk bermain maksimal demi melaju ke babak semifinal.
"Pastinya kami tuan rumah dapat dukungan lebih dari keluarga dan suporter. Tahun lalu kami juara dan bisa mengontrol keadaan dan fokus. Di tahun ini, jangan sampai kami lengah dengan hal-hal teknis," kata Liliyana.
Senada dengan Liliyana, Owi bertekad untuk tampil lebih percaya diri agar kesalahan-kesalahan di pertandingan babak kedua saat menghadapi pasangan Jepang, Yugo Kobayashi / Misaki Matsutomo.
Meski berhasil menang dua set langsung 23-2121-19, Owi menganggap penampilan dirinya dan Butet --sapaan akrab Liliyana Natsir-- belum cukup memuaskan.
"Menghadapi wakil Jepang kami agak kurang percaya diri. Saya sering salah sendiri kalau mau mukul dan sering ragu-ragu. Di level turnamen seperti ini, sebetulnya hal itu tidak boleh terjadi," kata Owi.