Suara.com - Pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad / Liliyana Natsir berhasil melangkah ke babak kedua Indonesia Open 2018 setelah menundukan wakil Malaysia, Tan Kian Meng / Lai Pei Jing, Selasa (3/7/2018).
Bermain di Istora Senayan, Jakarta, pasangan rangking tiga dunia itu menang mudah dua gim langsung, 21-11 21-14.
Usai laga, Owi / Butet pun membeberkan alasan mampu menang mudah atas Tan / Lai. Menurut Butet -sapaan akrab Liliyanan, lapangan Istora Senayan memang dalam kondisi yang sangat mendukung hingga nyaman digunakan.
"(Kondisi) lapangannya enak tadi. Memainkan strategi apa saja enak. Set pertama kita menang, dan di set kedua mungkin lawan kami sudah kehilangan akal. Makin kita menekan, mereka sudah tak tahu harus bagaimana," kata Butet.
Baca Juga: Gregoria Mariska Siap Jegal Ratu Bulutangkis Thailand
Sementara Owi -sapaan akrab Tantowi- memuji sang pelatih, Richard Mainaky, atas hasil bagus yang direngkuhnya di babak awal Indonesia Open 2018 ini. Menurutnya, instruksi pelatih terbukti jitu di lapangan.
"Untuk main, dari pertama arahan pelatih langsung kita terapin di lapangan dan hasilnya bagus. Musuh juga keteteran dengan pola kita sejak awal," ucap Owi.
Di babak kedua nanti, Owi / Butet akan berhadapan dengan wakil Jepang, Yugo Kobayashi / Misaki Matsutomo yang terlebih dahulu menang atas wakil Indonesia lainnya, Yantoni Edy Saputra / Marsheilla Gischa Islami dengan skor 21-18 17-21 21-8.
Menyadari usianya yang kini tak muda lagi, Owi / Butet pun sadar lawan wakil Jepang akan sangat melelahkan. Sebab, pasangan Jepang diketahui amat disiplin dalam bertahan.
"Jepang terkenal gigih dan pertahanannya bagus. Tapi dari kondisi lapangan yang berangin, mereka mungkin nggak nyaman bermain betahan karena kondisi angin cukup kencang," tukas Butet.
Baca Juga: Della / Rizki Ditumbangkan Pasangan Rangking Satu Dunia
Indonesia Open Pamungkas Liliyana Natsir
Publik pecinta bulutangkis Indonesia sendiri harus siap-siap kehilangan salah satu atlet putri terbaiknya di kancah bulutangkis dunia, yakni Butet. Ya, pebulutangkis berusia 32 tahun itu telah resmi memutuskan gantung raket di penghujung 2018 ini.
Hal itu sekaligus memastikan Butet untuk terakhir kalinya berlaga di turnamen bergengsi Tanah Air, Indonesia Open.
"Kemungkinan besar ini akan menjadi Indonesia Open terakhir saya," kata peraih medali emas Olimpiade 2016 Rio de Janeiro bersama Owi tersebut.
Kemungkinan pensiunnya Liliyana dari kancah bulutangkis dunia sendiri sebelumnya memang sudah tercium. Selain faktor cedera dan usia, bersama Owi, dirinya telah meraih berbagai gelar prestisius. Sebut saja All-England 2014, Kejuaraan Dunia 2017 dan Olimpiade 2016.
Meski mengaku tak lagi haus akan gelar, Butet berjanji, di Indonesia Open terakhirnya ini ia akan tampil sebaik mungkin dan akan berusaha keras mempertahankan gelar juara yang diraihnya tahun lalu.
"Saya tidak ingin berpikir harus bermain menggebu-gebu dan berlebihan, meski tahu ini mungkin Indonesia Open terakhir saya. Namun yang pasti, saya ingin memberikan yang terbaik walau tahun lalu sudah juara. Penasaran sedikit hilang, tapi tetap saya ingin tampil sebagai yang terbaik," tegasnya.
"Saya pasti akan merindukan momen tampil di Istora Senayan dan dukungan luar biasa dari penonton. Jadi saya ingin tampil maksimal," tandas Butet.
Dari berbagai gelar bergengsi yang telah direngkuh Liliyana, medali emas Asian Games menjadi salah satu yang belum masuk dalam katalog prestasinya.
Karena itu, berjaya di Asian Games 2018 yang akan berlangsung pada 18 Agustus - 2 September pun jadi target Liliyana.
"Setelah Asian Games, saya masih main, menghabiskan sampai akhir tahun. Owi minta saya berubah pikiran, tapi kemungkinan besar, saya akan tetap pensiun di akhir tahun," ungkap Butet.