Suara.com - Panitia Pelaksana Asian Para Games (APG) 2018, INAPGOC, akan memanfaatkan test event untuk melisensi wasit-wasit Indonesia yang bakal memimpin pertandingan di ajang Asian Para Games 2018 nanti.
Hal itu dikatakan Direktur Sport INAPGOC, Fanny Riawan saat menghadiri jumpa pers di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (28/6/2018).
Menurut Fanny, mulai Rabu (27/6/2018), INAPGOC telah menggelar National Technical Training (NTO) bagi wasit-wasit Tanah Air yang berlangsung di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.
"Sebelum kita melaksanakan test event kemarin, kita sudah melakukan NTO Course yang hari ini sedang berjalan di (Wisma Atlet) Kemayoran dengan tiga cabang olahraga; para renang, basket kursi roda dan tenis meja kursi roda," kata Fanny Riawan.
Baca Juga: Della / Rizki Melenggang ke Perempatfinal Malaysia Open 2018
Fanny menerangkan, keputusan INAPGOC memanfaatkan test event untuk memberi bekal bagi wasit nasional ialah sebagai bentuk meminimalisir biaya. Sebab, jika menyelenggarakan pemberian lisensi wasit secara mandiri, diprediksi akan mengeluarkan biaya yang mahal dan belum tentu menjamin akreditasi.
"Jadi didalam APG 2018 ini selain meninggalkan legacy (warisan) venue yang lebih ramah penyandang disabilitas, kita juga ingin meninggalkan legacy bagi para wasit yang berlisensi. Karena jika kita ingin menyelenggarakan itu sendiri, biayanya akan sangat mahal dan belum ada jaminan," tutur Fanny.
Selain memfokuskan lisensi wasit, dua hal lain yang turut diperhatikan INAPGOC adalah masalah persiapan venue pertandingan dan koordinasi lintas divisi. Jika ketiga hal itu mampu dilaksanakan dengan baik, diharapkan Asian Para Games 2018 bisa berjalan sesuai rencana.
"Asian Para Games 2018 ini adalah salah satu tahap kualifikasi bagi atlet untuk bisa mengikuti Paralympic 2020 di Tokyo, Jepang. Jadi ini bukannya tak bergengsi, ini sangat bergengsi," tukasnya.
Baca Juga: Prediksi Jepang vs Polandia di Grup H Piala Dunia 2018