Rian Agung Saputro Tak Haruskan Anak Jadi Pebulutangkis

Selasa, 12 Juni 2018 | 12:26 WIB
Rian Agung Saputro Tak Haruskan Anak Jadi Pebulutangkis
Pasangan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Rian Agung Saputro. menaklukan unggulan keempat dari Jepang, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda, dengan skor 21-12, 21-15 di semifinal Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2017, Sabtu (26/8). [Dok. Badminton Photo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pebulutangkis nasional spesialis ganda putra, Rian Agung Saputro mendapat kado istimewa di bulan Ramadan tahun ini dengan kelahiran anak pertamanya.

Seperti dilansir dari laman resmi PBSI, Selasa (12/6/2018), Rian bersama sang istri, Mega Mustica baru dikaruniai putra pertama yang dberi nama Muhammad Al-Fatih Omar lahir pada 9 Juni 2018 pada pukul 1.28 WIB dini hari lewat proses persalinan caesar.

Terkait masa depan putranya, Rian mengaku belum memikirkan lebih jauh. Dirinya pun tak mengharuskan Omar mengikuti jejaknya sebagai pebulutangkis profesional.

"Nanti rencananya diarahkan ke pendidikan dulu, tetapi kalau anaknya mau ke badminton ya sudah, Abi dan Mamanya mengikuti saja," kata Rian.

Lebih lanjut, Rian menerangkan pemberian nama Muhammad Al-Fatih Omar pada sang buah hati. Menurutnya, nama tersebut punya arti tersendiri bagi dirinya dan Istri.

Partner Angga Pratama itu mengatakan, nama Muhammad diambil dari Nabi Muhammad SAW, sedangkan Al- Fatih berarti kemenangan, dan Omar artinya tegas dan bijaksana.

Rian mengaku bahagia dengan kelahiran anak pertamanya. Meski dia tak menyangka Omar akan lahir lebih cepat dari perkiraan dokter.

"Sebetulnya perkiraan lahir itu tanggal 22 Juni, dan tanggal 8 Juni jadwalnya kontrol ke dokter. Sebelum berangkat ke dokter, saya lihat koper yang dipersiapkan untuk persalinan kok masih di rumah, biar rapih, langsung saja saya naikan ke mobil, sekalian siap-siap kalau lahiran," kata Rian.

Dan ternyata, kata Rian, waktu sampai ke dokter untuk kontrol rutin, istrinya dinyatakan sudah ada bukaan dan harus segera melakukan persalinan.

"Ternyata waktu sampai ke dokter untuk kontrol, dinyatakan sudah ada bukaan. Jadi bayinya harus dilahirkan. Sudah 12 jam masih bukaan dua, sampai harus diinduksi dan kondisi istri saya sudah lemas, jadi kami putuskan untuk caesar saja, walaupun istri saya maunya lahiran normal," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI