Ini Kata Stoner: Rossi Lebih Buruk Dari Lorenzo

Minggu, 10 Juni 2018 | 15:30 WIB
Ini Kata Stoner: Rossi Lebih Buruk Dari Lorenzo
Casey Stoner [Shutterstock].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan pebalap MotoGP, Casey Stoner mengutarakan pendapat mengenai rival lamanya, Valentino Rossi. Menurutnya, penampilan Rossi lebih buruk dari Jorge Lorenzo dalam soal mengaspal bersama Desmosedici.

Casey Stoner sendiri adalah pebalap MotoGP jempolan. Sebelum memutuskan pensiun pada 2012 silam, dirinya memenangkan dua gelar juara dunia bersama Ducati pada 2007 dan Honda Racing Corporation (HRC) pada 2011.

Kini, terhitung sejak 2016, Stoner menjabat sebagai pebalap penguji bagi pabrikan Borgo Panigel, Italia.

Dianggap sebagai salah satu rider yang paling sukses menjinakkan motor Ducati, Stoner angkat bicara terkait penampilan dua pebalap Yamaha yang memutuskan pindah ke Ducati, namun tak mampu menunjukan performa terbaik.

Baca Juga: Arus Mudik, Minibus Terguling di Parit Tol Cipali Km 157

Ya, mereka berdua adalah si juara dunia sembilan kali, Valentino Rossi dan pebalap yang baru-baru ini "menyerah" mengendarai Desmosedici dan memutuskan pindah ke pabrikan Honda, Jorge Lorenzo.

Seperti dilansir dari Tuttomotoriweb, Minggu (10/6/2018), juara dunia dua kali ini membeberkan perbedaan penampilan The Doctor dan X-Fuera di Ducati.

"Mereka berdua jelas punya situasi berbeda (saat di Ducati), tetapi menurut saya, (penampilan) Valentino (Rossi) lebih buruk dari Jorge Lorenzo," tukas Stoner.

"Lorenzo lebih banyak berjuang untuk meraih podium dan punya kesempatan untuk berada terdepan di banyak seri (balapan) meski akhirnya dia tidak menang. Singkatnya, Lorenzo  lebih mampu bertarung memperebutkan podium," sambungnya.

Rossi membela panji Ducati pada periode 2011-2012. Bersama pabrikan asal negaranya itu, The Doctor gagal menunjukkan penampilan terbaik. Bahkan,  dalam periode ini, Vale hanya mampu meraih tiga podium, itu pun bukan podium juara, namun posisi kedua atau tiga.

Baca Juga: Tuntut Keadilan, Putra Tio Pakusadewo Sambangi BNN

Sementara, Lorenzo pindah ke Ducati setelah memutuskan delapan tahun kebersamaannya dengan Yamaha.

Saat berada di pabrikan yang bermarkas di  Iwata, Jepang itu, ia meraih tiga gelar juara MotoGP pada 2010, 2012 dan 2015.  Namun, di pabrikan Italia Lorenzo tak berjaya.

Bergabung sejak 2017, hingga seri MotoGP 2018 berjalan tujuh seri, ia hanya mampu naik podium sekali, di Sirkuit Mugello.

Dari dua catatan penampilan Vale dan Jorge itu, Casey Stoner pun menyimpulkan bahwa, "Saat Vale datang ke Ducati, semua orang berharap dia mampu membantu menciptakan sepeda motor yang kompetitif. Nyatanya itu tak terjadi. Sementara Yamaha punya motor bagus, dengan atau tanpa dia, jadi tetap bisa menang."

Menurut Stoner, "Mengembangkan motor itu tak mudah, lebih baik beradaptasi dengan yang sudah ada."
 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI