"Sudah banyak contoh calon atlet potensial yang putus di jalan karena keterbatasan dana. Jadi bukannya Indonesia tidak punya atlet-atlet andal, tapi lebih karena pembinaan calon atlet yang kurang," kata Adam.
Lebih jauh Adam mengatakan, dirinya dan Raiden sudah bertemu Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi untuk meminta bantuan pembinaaan. Namun, hasilnya belum sesuai yang diharapkan.
Adam yang berprofesi sebagai jurnalis foto di media nasional ini juga pernah mengajukan proposal pembinaan atlet muda ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Tetapi hingga kini belum ada tindak lanjut dari Kepala Negara.
Hal senada juga disampaikan Gilang Gumilang, ayah Shahnaz Mumtaz (11). Shahnaz adalah atlet binaan JournalistMTB-SAB-Frame Bike-Satharlan.
Untuk mengikuti sejumlah event yang dilakukan Shahnaz, Gilang terpaksa menjual sejumlah sepedanya.
"Lomba yang memang harus Shahnaz ikuti untuk menunjang prestasi, dengan sumber pembiayaan terbesar dari penjualan sepeda di rumah. Sudah enam sepeda yang dijual," kata Gilang
Untuk diketahui, Raiden dan Shahnaz sarat akan prestasi di level nasional bahkan regional. Keduanya berulang kali menjuarai BMX tingkat nasional, hingga velodrome. Bahkan Raiden beberapa kali menjuarai event downhill.
Tahun depan Raiden dan Shahnaz ditargetkan mengikuti kejuaraan Dunia BMX. Keduanya tidak bisa mengikuti kejuaraan tersebut tahun ini karena kekurangan dana.
"Tahun ini (kejuraan dunia BMX) di kota Baku, Azerbaijan, sedang berlangsung. Sedangkan tahun depan rencana di kota Zolder, Belgia," jelasnya.