Suara.com - Aleix Espargaro berharap timnya, Aprilia, memberi kesempatan kepada rekan setimnya Scott Redding hingga 2019 mendatang.
Beda dengan Redding, Espargaro belum lama ini mendapat perpanjangan kontrak dua tahun oleh pabrikan dari Noale, Italia tersebut.
Redding sendiri kontraknya habis akhir musim. Rider Inggris ini bergabung ke Aprilia pada tahun ini menggantikan Sam Lowes.
Baca Juga: Gagal Bersinar di Ducati, Lorenzo Bakal Balik ke Yamaha?
Sejauh ini, Redding masih kesulitan menemukan setelan terbaik motor Aprilia RS-GP.
Dari lima yang telah bergulir runner-up Moto2 2013 ini baru mendulang lima poin. Berbeda dengan Espargaro yang telah mengumpulkan 13 poin.
Minornya prestasi itulah yang kabarnya membuat Aprilia mempertimbangkan mengganti pebalap berusia 25 tahun itu di kompetisi MotoGP 2019 mendatang.
Espargaro sendiri mengaku bersimpati dengan situasi yang dihadapi Redding. Menurutnya, RS-GP bukanlah motor yang mudah dikendarai, dan dia merasa kerasan bertandem dengan Redding.
"Saya berharap Scott bisa menemukan solusinya," ujar Espargaro, dikutip dari Autosport, Senin (28/5/2018).
"Saya sangat berharap dia tetap menjadi rekan setim saya musim depan. Saya tidak suka perubahan, demi kebaikan stabilitas tim di seluruh area, tapi Scott harus menemukan kecepatannya."
"Saya sangat sedih (untuknya). Saya tidak banyak berbicara dengannya sebelum dia bergabung ke Aprilia dalam empat tahun terakhir."
"Dan saat dia gabung ke Aprilia, saya melihat sosok yang berbeda dari yang saya perkirakan, lebih humanis," tutur Espargaro.
Baca Juga: Butuh Energi, Pebalap MotoGP Ini Terpaksa Bolong Puasa
Lebih jauh, Espargaro mengatakan dalam balapan seri sebelumnya di Sirkuit Le Mans, Prancis, dirinya dan Redding sempat mengobrol panjang lebar.
Dalam perbincangan itu, Espargaro mengaku banyak memberi masukan kepada Redding, terkhusus mengenai karakter motor Aprilia.
Menurutnya, Aprilia sedikit tertinggal dari segi power motor dari para rival mereka, dan juga sedikit lebih berat.
"Dalam balapan terakhir kami sedikit berbincang-bicang. Mustahil saya bisa membantunya, tapi setidaknya saya mencoba memberi info apa yang saya ketahui," kata Espargaro.
"Dia mendapat semua info yang saya ketahui, dan Aprilia bukan motor yang mudah. Segalanya harus sempurna, karena kami sedikit kurang power-nya daripada mereka (para rival), motornya juga sedikit lebih berat," ungkap Espargaro.