Suara.com - Gelaran F1 GP Monaco 2018 mencatat nama Daniel Ricciardo (Red Bull) sebagai juara walau ia didera masalah keterbatasan transmisi dan tenaga pacu. Ia pun dinyatakan unggul atas Sebastian Vettel (Ferrari) pun Lewis Hamilton (Mercedes).
Ini sebuah pembuktian bahwa karakter Circuit de Monaco sulit ditembus (baca juga: duel antara Hamilton, Vettel, dan Ricciardo), sekaligus membawa pembaruan nama Ricciardo yang kini melejit ke nomor tiga dalam klasemen driver F1 2018.
Meski begitu, bukannya Ricciardo tak "berbaik hati". Vettel mengungkapkannya, sebagaimana dilansir formula1.com, bahwa, "Di beberapa tikungan, kita tak benar-benar perlu tenaga, tetapi Ricciardo tetap saja lebih kencang dibanding yang lain. Ia membuka celah untuk didekati, namun saya tak pernah bisa benar-benar menempel dia."
Padahal, saat terbetik berita jet darat Ricciardo kurang bertenaga sampai sekitar 25 persen, Vettel sudah ancang-ancang dan rasanya detik-detik kemenangan sudah hinggap di tangan Ferrari.
Baca Juga: Jelang Lebaran, Polisi 'Panen' Ribuan Petasan Cabai
Sayangnya, lelaki yang bersama keluarga kecilnya bermukim di Swiss itu gagal total memperkecil jarak antara jet daratnya dengan tunggangan Ricciardo.
"Saya sudah melihat kendala yang dialami Ricciardo, ditambah informasi dari radio komunikasi. Jelas langsung gas pol untuk semakin mendekat," cerita Vettel yang terkenal kalem saat di luar trek, tetapi bisa beringas bila berkata-kata lewat radio.
Menurutnya, Ricciardo piawai menjaga jarak aman, sehingga Vettel tak bisa benar-benar "meraih" celah yang diciptakan driver Red Bull itu. Tambahan lagi, ada risiko ban bakal menimbulkan kendala baru bila terus-menerus diposisikan untuk menyalip.
Kesempatan terakhir Vettel tiba, saat Virtual Safety Car turun untuk mengatasi tumbukan yang terjadi antara Charles Leclerc (Sauber) dan Brendon Hartley (Toro Rosso), Tabrakan Leclerc dengan Hartley di F1 GP Monaco 2018.
Ternyata kesempatan ini juga sia-sia. "Riskan, karena kondisi ban tidak sempurna. Saya tak mau berisiko, bisa-bisa terkunci nantinya. Sudah terjadi sekali, dan ini semacam peringatan dari tunggangan saya."
Baca Juga: Asal-Usul Paraf Guru saat Beri Nilai Muridnya
Padahal, lanjut Vettel, kalau jet darat Ferrari yang ia piloti lebih siap lagi, tentu bisa menyuguhkan tampilan lebih "menggigit". Paling tidak, bisa menekan lawan sampai garis finish.
Sayangnya, driver berjuluk "sedingin mentimun di luar tetapi seganas gunung berapi di dalam" itu tak berhasil menekan Ricciardo yang unggul 7,3 detik lebih kencang di akhir balapan.