Siapa Bakal Berduel: Hamilton-Vettel, atau Ricciardo-Hamilton?

Minggu, 27 Mei 2018 | 15:15 WIB
Siapa Bakal Berduel: Hamilton-Vettel, atau Ricciardo-Hamilton?
Buat GP F1 Monaco, trek menggunakan lintasan jalan raya, bukan sirkuit seperti ini [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Keberhasilan Daniel Ricciardo (Red Bull) menempati pole position untuk GP F1 Monaco 2018 serasa mengembuskan angin segar di sirkuit tepian French Riviera itu. 

Kalau driver berkebangsaan Australia ini menang, maka serangkaian perubahan akan terjadi. Mulai perolehan poin di klasemen driver dan konstruktor, sampai peluang untuk mematahkan dominasi Lewis Hamilton (Mercedes) dan Sebastian Vettel (Ferrari) yang sama-sama sudah empat kali mengantongi gelar juara dunia.

Memang, selain dua nama tadi bukan otomatis pemenang GP F1 Monaco bakal menjadi juara dunia tahun ini. Namun, paling tidak, akan ada nama lain yang membuka peluang bagi penonton untuk melihat munculnya juara baru.  Dan hal seru seperti ini pasti ditunggu-tunggu. Seperti pernah diungkapkan oleh Hamilton, bahwa balap adalah milik semua bangsa. Siapa saja berpotensi menang.

Itu berarti kompetisi di pentas jet darat akan berjalan terus, tak terkecuali di gelaran F1 di Circuit de Monaco, Monte Carlo, sebentar lagi (27/05/2018).

Baca Juga: Berbuka, Nikita Willy Selalu Dibawakan Nasi Padang oleh Orang Ini

Mari tengok posisi grid nanti: terdepan sudah pasti Ricciardo, yang dalam serangkaian wawancara tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya karena bisa meraih posisi ini. Selanjutnya Vettel disusul Hamilton.

Setelah Christmas Tree  memunculkan warna hijau, siapakah yang akan melejit sejajar jet darat Ricciardo?  Hamilton atau Vettel? Dan apakah hal salip-menyalip ini bisa  dituntaskan sebelum tikungan pertama? 

Karena bukan rahasia lagi, bahwa karakter sempit dari trek jalan raya di Monte Carlo ini terkenal menyulitkan para driver. Mulai zaman old sampai zaman now. 

David Coulthard, driver F1 asal Skotlandia yang kini menjadi jurnalis serta komentator F1 dan pernah bergabung di tim Williams, McLaren, dan Red Bull pernah menyatakan, "Alangkah susahnya menyalip di trek Monaco. Sekali kepater akan ada di urutan paling buncit selamanya."

Apakah ini indikasi, termasuk sebuah pesan kepada Ricciardo, walau tak langsung, mengingat keduanya sama-sama pernah membela tim Red Bull.  Bahwa kalau sudah memimpin di depan, teruslah tancap gas atau sudi memberikan posisi kepada kompetitor tanpa ada kemungkinan bisa menyalip lagi.

Baca Juga: Main Bareng Gempi, Penampilan Gisel Bikin Salah Fokus

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI