PBSI Tolak Kebijakan Baru Soal Skor Pertandingan, Ini Alasannya

Reky Kalumata Suara.Com
Sabtu, 19 Mei 2018 | 14:20 WIB
PBSI Tolak Kebijakan Baru Soal Skor Pertandingan, Ini Alasannya
Sekjen PP PBSI, Achmad Budiharto, usai mengikuti pelantikan pengurus baru PP PBSI periode 2016-2010 yang dilakukan KONI Pusat di Hotel Century, Senayan, Jakarta, Kamis (19/1/2017) [Suara.com/Adie Prasetyo Nugraha]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menolak usulan Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) soal kebijakan baru sistem skor pertandingan dengan skor yang lebih kecil yakni 11 poin. Kebijakan itu dinilai telah mengurangi daya pikat olahraga ini.

"Indonesia menolak kebijakan tersebut. Karena kami ingin tetap membuat bulu tangkis menarik bagi penonton dan juga pebisnis. Karena dengan skor 11, pertandingan kemungkinan akan lebih singkat dan penonton akan merasa rugi," kata Sekjen PP PBSI Achmad Budiharto dalan keterangannya di Jakarta, Sabtu (19/5/2018).

Dalam keterangan itu, pihak PBSI akan menyampaikan keberatannya dalam forum anggota BWF yang akan mengadakan pertemuan dan pemungutan suara di Bangkok, Sabtu ini, yang disebutkan oleh pihak federasi bahwa sikap yang sama juga tunjukkan oleh beberapa negara Asia lainnya.

Selain akan mengurangi daya pikat, wacana BWF untuk penggantian sistem skor, dari 21 x 3 gim, menjadi 11 x 5 gim menurut PBSI akan sangat berpengaruh pada para pemain itu sendiri.

"Alasan lainnya karena pemain kami sudah enjoy dengan sistem yang saat ini. Kalau ada yang harus berubah, cukup memberatkan karena harus beradaptasi lagi," ucap Budiharto.

Selain aturan skor, wacana perubahan pendampingan atlet juga dikabarkan akan dibahas dalam forum tersebut yang akan mengatur keberadaan pelatih nantinya yang hanya boleh di gim ketiga dan kelima. Wacana pengaturan servis juga akan ditentukan dalam forum kali ini. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI