Suara.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi angkat bicara soal teror bom yang menguncang Surabaya dalam dua hari terakhir.
Seperti diketahui, tiga ledakan terjadi pada Minggu (13/5/2018) pagi dan satu ledakan terjadi di daerah Sidoarjo pada Minggu malam. Sedangkan Senin (14/5/2018) pagi serangan bom bunuh diri juga terjadi di Mapolrestabes Surabaya. Total, tercatat 25 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka dari lima lokasi ledakan.
Menyusul teror bom yang terjadi, menpora bersama dengan Ketua INASGOC Erick Thohir dan Ketua INAPGOC Raja Sapta Oktohari langsung menggelar pertemuan di Gedung Kemenpora, Senayan, Jakarta, Senin (15/8/2018). Usai menggelar pertemuan, Imam memastikan kejadian yang menewaskan 25 orang tersebut tidak akan mengganggu persiapan Asian Games (AG) dan Asian Para Games (APG).
"Penting bagi kami, tadi sudah rapat. Pemerintah, INASGOC, INAPGOC optimis dengan persiapan yang telah dilakukan terkait penyelenggraan Asian Games dan Asian Para Games, tidak ada istilah bagi kami mundur, karena bagi kita semua ini adalah aman dilaksanakan," kata Imam dalam jumpa pers.
Baca Juga: Mau Serbu Mako Brimob, 2 Terduga Teroris Dibekuk Densus 88
Lebih lanjut, Imam meminta agar masyarakat Indonesia terus memberikan dukungan untuk suksesnya Asian Games dan Asian Para Games. Lelaki asal Bangkalan, Madura itu akan berkomunikasi untuk meningkatkan keamanan saat gelaran Asian Games dan Asian Para Games.
"Terkait keamanan kita akan komunikasikan dengan pihak terkait. Kita butuh dukungan semua orang untuk sukseksan Asian Games dan Asian Para Games. Kita akan terus komunikasi untuk mengantisipasi sedini mungkin yang ingin ganggu gelaran Asian Games dan Asian Para Games ini," tambah Imam.
Senada dengan Imam, Erick Thohir meminta dukungan masyatakat Indonesia untuk mensukseskan Asian Games.
"Insya Allah kami selaku panitia Asian Games ingin sekali mensukseskannya. Olahraga itu alat pemersatu kita harapkan tentu Asian Games bisa sukses, mari kita jaga agar bisa sukses," ujar Erick.
Baca Juga: Terima Hadiah Moge, Auditor BPK Dituntut 9 Tahun Penjara