Jaga Keamanan Asian Games dari Ancaman Teror, Ribuan CCTV Disebar

Senin, 14 Mei 2018 | 13:05 WIB
Jaga Keamanan Asian Games dari Ancaman Teror, Ribuan CCTV Disebar
Ketua INASGOC Erick Thohir, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro dalam acara di Kemkominfo, Jakarta, Minggu (13/5/2018). [Suara.com/Arief Apriadi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aksi teror yang kembali muncul di Tanah Air membuat Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC) merapatkan barisan memperketat keamanan.

Dalam hal ini, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyebut pihaknya bekerja sama dengan Polri, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan beberapa pihak keamanan lainnya, akan menyematkan 6.000 CCTV.

CCTV tersebut nantinya akan disebar sejumlah titik di DKI Jakarta.

"Dari dinas Kemkominfo (Kementerian Komunikasi dan Informatika) dan DKI Jakarta akan menambah CCTV di luar venue. Untuk di dalam, kita bekerjasama dengan pihak kemananan untuk pemindaian wajah (face recognition)," ungkap Sandiaga saat ditemui di Kemkominfo, Jakarta, Minggu (13/5/2018).

Sementara, Ketua INASGOC Erick Thohir menambahkan, pemasangan CCTV tak hanya berada di venue pertandingan. Bandara dan area di luar arena pertandingan juga akan disematkan kamera pengawas.

"Kita juga sudah mensinergikan CCTV bersama Pemprov DKI Jakarta, pihak Kepolisian, bandara dan sebagainya. Khusus untuk Gelora Bung Karno (GBK) dan Jakabaring Sport City, Palembang, sudah ada teknologi pendeteksi wajah. Ini untuk meminimalisir, walaupun risiko akan tetap ada," jelas Erick.

Erick juga mengajak seluruh elemen yang ada di Indonesia untuk belajar dari penyelenggaraan Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, Brasil.

Walaupun Olimpiade Rio gagal dari segi ekonomi namun, kata Erick, dari segi keamanan mereka cukup berhasil.

Sebab, Brasil yang dikenal memiliki masalah isu keamanan cukup serius, mampu menjaga pelaksanaan Olimpiade dengan aman.

"Brasil mungkin gagal secara ekonomi saat menggelar Olimpiade (Rio 2016). Namun saat Olimpiade berjalan, di Brasil tak ada tindak kriminal. Bahwa polisi, TNI dan seluruh masyarakat (Brasil turut bersinergi) mengamankan acara mereka," kata Erick.

Untuk itu, Erick pun mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk ikut terlibat mengamankan Asian Games. Erick yakin, masyarakat Indonesia mampu menjaga kesatuan.

"Kita bangsa besar yang disatukan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, masa tak mampu untuk menjaga kesatuan," terangnya.

Sementara itu, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro yakin dengan dana yang dikucurkan pemerintah untuk sektor keamanan, pelaksanaan Asian Games 2018 akan berjalan sesuai rencana.

"Sudah ada anggaran besar untuk pengamanan, karena memang itu sudah menjadi standar penyelenggaraan multievent. Biayanya disalurkan lewat pemerintah," jelas Bambang.

Asian Games 2018 menjadi multievent terbesar yang pernah diselenggarakan Indonesia dalam 50 tahun terakhir.

Terakhir kali Indonesia menyelenggarakan event besar adalah pada tahun 1962, saat menjadi tuan rumah Asian Games ke-4.

Asian Games 2018 akan berlangsung di Jakarta dan Palembang dari 18 Agustus hingga 2 September mendatang.

Sementara itu, aksi teror terjadi di Kota Surabaya, Jawa Timur, dua hari berturut-turut. Pada Minggu (13/5/2018) kemarin, ledakan bom menyasar tiga gereja. Selang sehari, ledakan bom menyasar Mapolrestabes Surabaya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI