INASGOC Pastikan Istora Senayan Tak Berubah Nama saat Asian Games

Kamis, 10 Mei 2018 | 12:24 WIB
INASGOC Pastikan Istora Senayan Tak Berubah Nama saat Asian Games
Ketua Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC), Erick Thohir (tengah) saat menghadiri Coordination Committee Meeting IX di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta. (Suara.com/Arief APRIADI)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC), Erick Thohir, memastikan Istora Senayan tak akan berubah nama saat berlangsungnya Asian Games 2018 nanti.

Menurut Erick, hal tersebut juga berlaku untuk  seluruh venue yang berada di sekitaran kompleks Gelora Bung Karno (GBK). Venue-venue tersebut dipastikan tak akan mengalami perubahan nama yang menyematkan branding swasta, terutama pihak non-sponsor.

Sebelumnya, perusahaan swasta Blibli.com mengklaim telah mendapatkan naming right venue untuk Istora Senayan  sehingga nantinya akan berganti nama menjadi Blibli Arena yang ditandai saat perhelatan Indonesia Open 2018.

Namun, INASGOC memastikan jika seluruh venue, termasuk Istora Senayan akan tetap menggunakan nama aslinya saat berlangsungnya Asian Games 2018.

Baca Juga: Telah Keluar dari ICU, Kondisi Sir Alex Ferguson Kian Membaik

Hal itu dilakukan untuk menghindari praktik ambush marketing --tindakan untuk mempergunakan momentum tanpa mau mengeluarkan uang guna mengambil keuntungan-- yang kian marak dilakukan pihak-pihak non-sponsor jelang Asian Games 2018.

"Dari Dewan Olimpiade Asia (OCA) memastikan selama Asian Games tidak ada yang namanya ambush marketing, tak ada yang namanya arena-arena itu di-branding namanya, mohon maaf," tegas Erick.

"Tolong dimengerti bahwa ada pihak-pihak sponsor (resmi) yang harus kita lindungi," sambungnya.

Nantinya, pihak INASGOC hanya mengizinkan penempatan branding dilakukan oleh pihak kementrian, tanpa ada embel-embel dari pihak swasta yang tidak menjadi sponsor resmi Asian Games 2018.

"Ingat loh, total dana pemasukan dari sponsor kepada kami mencapai Rp 800 miliar. Jika kami dinilai wanprestasi, sponsor tidak akan mau membayar ke kami. Itu artinya, kami akan kembali minta anggaran dari negara," kata Erick.

Baca Juga: Cedera Lutut, Dani Alves Bisa Absen Bela Brasil di Piala Dunia

Sebelumnya, pihak PPK-GBK belum memutuskan mengenai perubahan nama berbagai venue di area GBK melalui kerjasama dengan pihak swasta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI