Suara.com - Pelatih tim nasional estafet putra Eni Nuraeni menilai peluang sprinter senior, Yaspi Boby untuk masuk tim utama estafet 4x100 meter putra di ajang Asian Games 2018 masih terbuka.
Sebelum menetapkan atlet untuk Asian Games Agustus mendatang, Eni ingin melihat catatan waktu yang diperoleh Yaspi saat mengikuti Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Atletik 2018 yang kini sedang berlangsung di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, 7 hingga 12 Mei 2018.
"Dia belum dicoret, kalau performa dia masih bagus (di Kejurnas) kita akan masukan," ungkap Eni saat ditemui di Stadion Madya, Senayan, Senin (7/5/2018).
Nantinya, kata Eni, hasil yang ditorehkan Yaspi Boby dalam Kejurnas Atletik 2018 akan dibandingkan dengan hasil training camp (TC) pelari cadangan, Bayu Kartanegara. Bayu merupakan pelari yang menggantikan posisi Yaspi untuk mengikuti TC di Amerika.
Baca Juga: Soto Hingga Rengginang Ludes di Santap Siang Jokowi dan PM Cina
Lebih lanjut, Eni mengakui kondisi dan porsi latihan yang didapat Yaspi saat berlatih sendiri di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, memang berbeda dengan empat pelari yang mengikuti TC di Amerika Serikat.
"Sedikit berbeda karena kita disana tiap minggu ikut perlombaan, ada try out disana. Kalau Yaspi disini kan hanya latihan saja jadi ya agak berbeda," ujar Eni.
Namun, Eni masih optimis bisa menyatukan kembali kekompakan tim, jika Yaspi memang kembali masuk kedalam skuat estafet 4x100 meter putra.
"Saya kira tak sulit, karena tim estafet putra yang pulang dari Amerika Serikat akan tetap bergabung lagi dalam latihan bersama kita. Selama latihan kita akan tetap satukan kembali mereka," tambah Eni.
Sebagai informasi, Sprinter nasional Yaspi Boby gagal mengikuti training camp (TC) bersama 12 atlet pelatnas atletik lainnya ke Amerika Serikat, awal April lalu.
Baca Juga: Gadis Berusia 16 Tahun Diperkosa dan Dibakar di Hadapan Orang Tua
Yaspi gagal berangkat ke AS lantaran sidik jarinya sulit terdeteksi saat pembuatan visa. Jari Yaspi diketahui pernah terbakar.