Suara.com - Sprinter nasional, Yaspi Boby dikabarkan terpukul setelah gagal mengikuti training camp (TC) ke Amerika Serikat bersama 12 atlet pelatnas atletik lainnya pada April 2018 lalu.
Pasalnya, akibat kegagalan traning camp (TC) ke Amerika Serikat itu, Yaspi terancam tak masuk skuat inti tim estafet 4x100 putra di Asian Games 2018.
Di Amerika Serikat sendiri, posisi Yaspi telah digantikan oleh juniornya, Bayu Kartanegara yang sebelumnya menjadi pelari cadangan.
Pelatih tim nasional estafet putra, Eni Nuraeni, memahami kesukaran yang tengah dihadapi anak asuhnya itu. Eni pun mengaku selalu menyemangati Yaspi agar semangatnya tak pudar.
Baca Juga: Gratifikasi Bupati Mojokerto, KPK Periksa 15 Saksi di Polres
"Saya beri masukan ke dia jangan sampai dia down gitu, saya kira dia baik-baik saja karena dia rutin lapor juga ke saya bahwa dia tetap latihan dan asisten saya juga melaporkan bahwa Yaspi tetap latihan serius," kata Eni Nuraeni saati ditemui di Stadion Madya, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (7/5/2018).
Lebih lanjut, Eni menilai kesempatan Yaspi untuk masuk tim inti estafet 4x100 putra masih cukup terbuka. Asalkan di Kejurnas Atletik 2018, sprinter asal Sumatera Barat itu mampu menunjukkan hasil yang memuaskan.
"Tetap masih ada peluang, dan itu cukup besar," kata Eni singkat.
Yaspi Boby gagal mengikuti training camp (TC) di Santa Barbara, Amerika Serikat akibat sidik jarinya sulit terbaca saat pembuatan visa. Diketahui, jari Yaspi pernah terbakar.
Saat ini, Yaspi tengah mengikuti Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Atletik 2018 yang berlangsung di Stadion Madya, Senayan, 7 hingga 12 Mei 2018.
Baca Juga: Fredrich Yunadi Protes Saksi JPU KPK: Tak Menguntungkan Saya