Suara.com - Ketua Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC), Erick Thohir mengungkapkan, 30 ahli dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) akan membantu pembentukan tim khusus penanganan serangan siber di Asian Games 2018.
Hal itu diungkapkan Erick usai menggelar rapat terkait penanganan pelaksanaan Asian Games 2018 bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menkominfo Rudiantara dan Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN) di Istana Wakil Presiden, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (3/5/2018).
"Sekarang panitia Asian Games memang dibantu ahli dari Kemkominfo yang jumlahnya hampir 30 orang. Dari badan siber nanti dia punya tim bayangan, tapi tentu tidak di bawah kita," ungkap Erick saat ditemui di Kantor INASGOC, Wisma Serbaguna, Senayan, Jakarta Pusat, kemarin.
Nantinya, lanjut Erick, dalam menangkal dan mengamankan pelaksanaan Asian Games, tim khusus penanganan serangan siber akan berfungsi sebagai pendamping dan tak berada di bawah kendali INASGOC.
Baca Juga: Asian Games: Waspada Serangan Siber, INASGOC Bentuk Badan Khusus
"Badan siber akan mendampingi dan melekat seperti kerjasama kita dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ataupun dengan Tim Pengawalan dan Pengamanan Pemerintah dan Pembangunan (TP4) Kejaksaan," kata Erick menjelaskan.
Pembentukan tim khusus oleh INASGOC tak lepas dari pengalaman pelaksanaan Olimpiade Musim Dingin 2018 di Korea Selatan, Februari lalu, yang terkena serangan siber hingga upacara pembukaan harus mundur satu jam.
Di samping sistem keamanan mandiri yang dimiliki INASGOC melalui Main Operation Center (MOC), kerjasama dengan Kemkominfo dan BSSN diharapkan menjadi sistem pengamanan berlapis agar pelaksanaan Asian Games 2018 dapat terlaksana dengan aman dan baik.