Bottas Gagal Juara, Penyebabnya Serpihan Seukuran Kepalan Tangan

Selasa, 01 Mei 2018 | 10:09 WIB
Bottas Gagal Juara, Penyebabnya Serpihan Seukuran Kepalan Tangan
Pebalap tim Mercedes F1, Valtteri Bottas. [AFP/Andrej Isakovic]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bos tim Mercedes Toto Wolff mengaku kecewa dengan insiden yang menimpa pebalapnya, Valtteri Bottas pada balapan seri keempat Formula One (F1) di GP Azerbaijan 2018, Minggu (29/4/2018) lalu.

Bottas harus memupus obsesinya meraih kemenangan yang sudah di depan mata. Mobil Mercedes F1 W09 EQ Power+ Bottas mengalami pecah ban belakang sebelah kanan saat lomba menyisakan tiga putaran.

Kondisi ini akibat terkena serpihan dua mobil tim Red Bull Racing, Daniel Ricciardo dan Max Verstappen, yang sebelumnya saling mengalami tabrakan, dan mengakibatkan keduanya gagal finis.

Bos tim Mercedes F1, Toto Wolff (tengah), bersama kedua pebalapnya Valtteri Bottas (kiri) dan Lewis Hamilton. [AFP/Justin Tallis]

Baca Juga: Eks Pebalap MotoGP: Rossi Masih Bisa Balapan hingga 10 Tahun Lagi

Wolff mengatakan, serpihan tersebut seharusnya sudah tidak ada di lintasan saat Safety Car sudah masuk kembali ke pit, tanda perlombaan kembali berlangsung normal.

Dia bahkan mengklaim serpihan yang mengenai jet darat Bottas berukuran sebesar kepalan tangan.

"Itu sangat brutal bagi dirinya (Valtteri Bottas) untuk kalah pada balapan yang terlihat mudah untuk dimenangi hanya karena potongan puing (mobil) di lintasan," kata Wolff, gusar, seperti dilansir dari Autosport, Selasa (1/5/2018).

Menurut Wolff, dalam pertandingan olahraga, keberuntungan terkadang memang memainkan peran cukup besar terhadap suatu kemenangan.

Namun, lanjutnya, kegagalan Bottas finis dan menjuarai balapan karena potongan puing yang harusnya bisa dibersihkan, merupakan suatu hal yang sulit diterima.

"Keberuntungan adalah bagian dari olahraga. Safety Car menggagalkan kita menang saat balapan sebelumnya dan (di Baku) keberuntungan memberikan kita kemenangan (bagi Lewis Hamilton)," ujar Wolff.

"Tapi tetap saja hal itu (insiden) terasa tidak benar, dengan dua alasan: pertama kita tak memiliki kecepatan, dan yang kedua bahwa pebalap tercepat (Valtteri Bottas) gagal finis (DNF) karena ulah puing-puing di lintasan balap," Wolff menambahkan.

Pebalap Mercedes, Lewis Hamilton merayakan kemenangan di F1 GP Azerbaijan bersama timnya di Sirkuit Baku, Minggu (29/4/2018). [AFP/Andrej ISakovic]

Untuk diketahui, Lewis Hamilton meraih keberuntungan menjadi kampiun di Sirkuit Baku, Azerbaijan, setelah rekan setimnya yang sebelumnya memimpin balapan, Valtteri Bottas, mengalami insiden pecah ban.

Bottas sendiri merasa sangat kecewa dengan kejadian yang menimpanya. Namun, pebalap Finlandia itu mencoba tetap bersikap positif dan berjanji akan kembali lebih kuat.

"Terkadang olahraga yang kita cintai bisa terasa berat. Tapi saya belajar untuk mengubah pengalaman negatif menjadi sebuah kekuatan," tulis Bottas dalam caption foto di Instagram pribadinya.

Postingan Valtteri Bottas. [Instagram@valtteribottas]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI