Suara.com - Mantan pebulutangkis Indonesia, Yuni Kartika, meminta tim Uber Indonesia untuk bermain tenang jika ingin lolos dari Grup B di Piala Uber 2018 nanti. Yuni menilai grup ini sebagai grup neraka.
Tim Uber Indonesia tergabung dalam Grup B bersama Prancis, Malaysia dan China setelah melakukan pengundian pada Maret lalu di Bangkok, Thailand.
Fitriani dan kawan-kawan diprediksi akan mendapat perlawanan sengit terutama saat melawan China dan Malaysia. Menurut Yuni, para srikandi Indonesia harus bisa bersikap tenang agar tak membuang-buang poin di turnamen beregu putri paling bergengsi dunia itu.
"Tiongkok (China) dan Malaysia pastinya menyulitkan. Ini grup maut. Tapi, menurut saya kita masih punya peluang melawan Malaysia, kita masih punya kesempatan untuk bisa menang. Presentasinya (menang) masih lebih tinggi gitu (dari pada melawan China), cuma saya berpikir anak-anak bisa lebih tenang aja, jangan grogi, mainnya jangan beban gitu," kata Yuni saat dihubungi Suara.com, Minggu (29/4/2018).
Peraih gelar juara Piala Uber 1994 itu menilai Greysia Polii/Apriyani Rahayu cs masih sering kehilangan konsentrasi saat bertanding, sehingga banyak membuang poin. Hal itu kata Yuni, harus segera diatasi, karena diturnamen beregu seperti Piala Uber, kesalahan-kesalahan individu akan berdampak besar bagi penampilan tim secara keseluruhan.
"Kadang-kadang, tim putri ini dengan faktor sistem relly poin itu membuat mereka gampang kehilangan poin dan konsentrasi. Relly poin ini memang cepat kan ya, kalau hilang konsentrasi sedikit bisa hilang dua sampai tiga poin. Nah ini yang bahaya apalagi pertandingan beregu, ini yg harus mereka antisipasi," kata Yuni yang kini berprofesi sebagai komentator pertandingan bulutangkis itu.
Piala Thomas dan Uber 2018 sendiri akan dilangsungkan pada 20-27 Mei 2018 di Bangkok, Thailand.