Suara.com - Pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menyadari di usia yang tak lagi muda, kematangan strategi dan kondisi fisik menjadi faktor penting untuk tetap bisa bersaing dengan para pebulutangkis muda.
Tontowi/Liliyana kini tengah fokus bertanding di Badminton Asia Championship (BAC) 2018 yang berlangsung di Wuhan, Cina, 24-29 April 2018.
Di turnamen bulutangkis tersebut, Tontowi/Liliyana akan berhadapan dengan mayoritas para pemain yang umurnya jauh di bawah mereka.
Demi bisa terus tampil kompetitif, Liliyana mengatakan telah mempersiapkan diri dengan mematangkan kondisi fisik dan terus membangun komunikasi yang baik dengan Tontowi.
Baca Juga: Tundukan Wakil Jepang, Owi / Butet Melaju ke Babak Kedua BAC 2018
"Kami lebih persiapkan stamina karena shuttlecock di sini berat. Jadi untuk kami pemain yang nggak muda lagi, harus pintar-pintar atur kondisi (fisik) di situasi seperti ini," ujar Liliyana, dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Rabu (25/4/2018).
Turnamen BAC 2018 menjadi fokus utama bagi pasangan peraih medali emas Olimpiade 2016 Rio de Janeiro.
Pasalnya, kali terakhir Tontowi/Liliyana meraih podium juara yakni 2017 silam, saat memenangi event akbar World Championships 2017 di Glasgow, Skotlandia.
"Buat saya sekarang dari babak awal semua lawan itu berat, karena yang kami lawan itu pemain-pemain muda semua. Pasti mereka lebih cepat, lebih kuat, jadi kami banyak main di strategi dan untuk menerapkan ini, butuh komunikasi yang baik dengan pasangan," ujar Liliyana.
Tontowi/Liliyana melaju ke babak kedua BAC 2018 usai menumbangkan wakil Jepang Yuki Kaneko/Koharu Yonemoto (Jepang) dua game langsung, dengan skor 21-18, 21-12, Rabu pagi waktu setempat.
Baca Juga: Gagal Naik Podium di MotoGP AS, Dovizioso Tetap Bersyukur