Suara.com - Penyelenggaraan pesta olahraga Negara-negara Asia atau Asian Games 2018 sudah tinggal beberapa bulan lagi. Menteri Desa, Pembangunan Daerah tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo pun terpanggil untuk memberi semangat para atlet Timnas agar memberikan sumbangsih terbaiknya bagi bangsa dan negara.
Eko mengaku optimis para atlet yang kini sedang digembleng di Pelatnas akan mampu mencapai target yang dipatok. “Setahu saya Pak Menpora Imam Nahrawi memang belum mematok target resmi perolehan medali dalam pesta olah raga Negara-negara Asia tersebut. Tetapi harapannya untuk masuk 10 besar dalam raihan medali dalam Asian Games bukan hal yang mustahil. Saya yakin sebagai tuan rumah, kita bisa mencapai target tersebut, bahkan mungkin bisa lebih dari itu” ujar Eko di sela-sela kesibukannya di kantor Kemendes PDTT di bilangan Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (24/4/2018).
Eko tentu tidak asal bicara dengan keyakinannya tersebut. Ia mengaku tahu betul bahwa koleganya, yakni Menpora Imam Nahrawi, selama ini bekerja cukup keras dalam mempersiapkan para atlet. Selain itu yang tak kalah pentingnya, jelas Eko, Indonesia memiliki banyak bibit-bibit muda yang potensial dan berbakat, khususnya dalam cabang-cabang olahraga andalan.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, sekitar 1.200 atlet saat ini sedang menjalani pemusatan latihan nasional (Pelatnas). Pemerintah juga sudah menyiapkan erbagai bonus sebagai motivasi para atlet untuk meraih medali.
Eko pun mengaitkan prestasi olahraga nasional dengan program yang saat ini menjadi salah satu dari empat program prioritas Kemendes, yakni pembangunan Sarana Olahraga Desa. “Seperti sering saya sampaikan bahwa dari empat program prioritas Kemendes, salah satunya adalah pembangunan Sarana Olahraga Desa. Program ini selain untuk menghidupkan perekonomian desa juga akan mendorong lahirnya bibit-bibit olahragawan berbakat,” ujarnya.
Tersedianya sarana olahraga yang memadai akan mendorong masyarakat desa, mulai dari anak-anak, remaja hingga dewasa untuk melatih kemampuannya sesuai dengan bidang olahraga yang digemarinya. “Pertandingan-pertandingan antar desa yang digelar akan memotivasi anak-anak dan remaja untuk mengasah kemampuannya berolahraga secara lebih baik, misalnya akan lahir klab-klab olahraga di desa yang pada akhirnya menghasilkan atlet-atlet berprestasi. Jadi, kehidupan ekonomi desa akan mengeliat dan prestasi olahraga juga meningkat,” ujarnya.
Eko mencontohkan, dari atlet-atlet berprestasi di tingkat nasional maupun internasional yang ada saat ini tidak lah sedikit yang berasal dari anak desa. Karena itu, Eko berkeyakinan, program Sarana Olahraga Desa nantinya akan memberi efek pada peningkatan prestasi olahraga nasional. “Memang hasilnya tidak bisa langsung dilihat, karena membutuhkan waktu,” tutupnya.