Empat Bulan Jelang Asian Games, Eko Yuli Kelebihan Berat Badan

Selasa, 24 April 2018 | 11:18 WIB
Empat Bulan Jelang Asian Games, Eko Yuli Kelebihan Berat Badan
Lifter andalan Indonesia, Eko Yuli Irawan (ketiga dari kanan), saat ditemui di AXA Tower, Jakarta Selatan, Senin (23/4/2018) malam. [Suara.com/Arief Apriadi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lifter putra andalan Indonesia, Eko Yuli Irawan mengaku tak risau dengan berat badan tubuhnya yang belum mencapai bobot ideal di kelasnya empat bulan jelang bergulirnya Asian Games 2018.

Peraih medali perak Olimpiade Rio de Janeiro 2016 itu yakin bisa menurunkan berat badan sebelum pesta olahraga terbesar se-Asia tersebut berlangsung pada 18 Agustus mendatang.

Setelah menjalani pemusatan latihan nasional (Pelatnas) di Pringsewu, Lampung, selama tiga pekan, Eko Yuli masih dibebaskan oleh federasi dalam mengkonsumsi berbagai makanan.

Pengurus Besar Persatuan Angkat Berat, Binaraga, Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABBSI) ingin Eko Yuli terlebih dulu meningkatkan kondisi fisiknya, sebelum menurunkan berat badan.

Baca Juga: Target Podium MotoGP AS Meleset, Rossi Ungkap Penyebabnya

"Berat badan memang belum ideal di kelasnya, tapi memang mulai diatur makannya. Sekarang masih sekitar 67 kilogram, nantinya harus 62 kilogram kan," kata Eko Yuli saat ditemui di AXA Tower, Jakarta Selatan, Senin (23/4/2018) malam.

Lebih lanjut, Eko Yuli mengaku tak khawatir jika bobot tubuhnya masih over 5 kg dari berat ideal untuk cabor angkat besi kelas 62 kg.

Menurutnya, dengan mengontrol asupan gizi yang dikonsumsi, masalah kelebihan bobot akan teratasi.

"Paling cuma jaga makannya saja sama latihan. Kalau sekarang kan makan masih bebas. Nanti paling sayur sama lauknya sama nutrisi, vitaminnya," jelas Eko Yuli.

Di Asian Games 2018, Eko Yuli Irawan menjadi salah satu andalan Indonesia untuk menyumbang medali emas dari cabang olahraga angkat besi.

Baca Juga: Atlet yang Berlaga di AG 2018 Dipastikan Terlindungi Asuransi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI